Monday, August 26, 2013

Prospek Sansevieria Makin Cemerlang

Sansevieria merupakan tanaman hias yang penting di dunia, karena mampu menyerap polusi. Sangat cocok ditaruh di pojok ruang kantor atau rumah Anda. Selain itu, ia bisa ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau.

Tanaman ini sering dipajang di dalam ruangan (indoor) karena bisa tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Ia hanya perlu dikeluarkan dari ruangan seminggu sekali, agar terkena matahari. Setelah itu dimasukkan lagi ke dalam ruangan.

Kebutuhan air hanya sekitar 40 persen, untuk berkembang biak melalui umbi lapisnya. Ia tidak memerlukan perawatan rumit alias tahan banting. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap hidup.


Tanaman Ular

Di Indonesia, tanaman ini lebih dikenal dengan nama tanaman ular. Dulu sering digunakan anak kecil untuk mainan pedang-pedangan. Bentuk dan corak daunnya yang indah dan beragam mampu memikat hati para penggemar.

Daunnya keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Warnanya seringkali berloreng atau dengan aksen kuning di tepinya. Ia juga dapat bertahan di negara dengan empat musim. Akibatnya terjadi penyimpangan bentuk, corak dan warna, yang justru menambah ragam varietasnya.

Sebagai tanaman gurun, sansevieria memiliki bentuk yang terbilang minimalis. Tanpa banyak variasi, tanpa batang, dengan daun berstruktur keras. Tak seperti aglaonema yang beragam warna, Sansevieria hanya berwarna hijau dan kuning. Karena bentuknya yang unik, banyak kolektor tanaman hias yang kesengsem.

Serat Kuat

Sansevieria juga memiliki serat yang kuat. Beberapa negara mengembangkan industri tekstilnya dengan berbahan dasar tanaman ini. Di AS, sansevieria akrab dengan tentara. Seratnya sering dimanfaatkan tentara untuk menarik tank yang terjebak di lautan pasir.

Tanaman ini punya penggemar di berbagai masyarakat dunia, mulai dari Jepang, Taiwan, Korea, hingga di Eropa dan Amerika. Ada yang percaya bisa dijadikan obat diabetes, wasir, hingga kanker ganas.

Bahkan, sebagian masyarakat Korea percaya tanaman ini dapat menghilangkan berbagai radiasi, sehingga mereka berlomba-lomba memburunya. Bangsa China pun percaya tanaman ini membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya.

Di Thailand, ekstrak sanseivieria sudah dikembangkan menjadi obat kanker dengan harga mencapai Rp 700.000 per kapsul.

Teknik Perawatan

Meski tahan dalam kondisi kering, bukan berarti kita meng-abaikan kebutuhan air bagi sansevieria. Bagaimana pun, penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, dan mengganti kehilangan air dari media. Kebutuhan air dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor / outdoor).

Sansevieria berdaun lebar dan tipis membutuhkan air lebih banyak dibandingkan jenis yang berdaun tebal dan sempit.

Pada lingkungan dengan suhu tinggi, kelembaban rendah, dan sinar matahari melimpah, kebutuhan air menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, pada suhu rendah, minim cahaya matahari, dan kelembaban udara tinggi akan menurunkan tingkat kebutuhan air.

Jenis media juga memengaruhi jumlah air yang dibutuhkan. Pot yang terbuat dari tanah liat akan meloloskan uap air dari permukaannya, sehingga air di dalam media tanam akan segera habis.

Gejala kelebihan air sama dengan gejala kekurangan air, di antaranya tanaman layu, warna tepi daun menjadi kecokelatan, daun baru tumbuh kerdil, dan pertumbuhan terhambat.

Sansevieria bisa ditanam dalam pot secara berkelompok, sehingga membentuk sebuah rangkaian yang indah.

Tak hanya itu, sansevieria bahkan bisa dirangkai dengan tanaman lain sehingga mempunyai nilai artistik yang lebih tinggi, karena lebih kaya warna.

Prospek sansevieria kini makin cemerlang. Ia menjadi komoditas ekspor yang potensial, karena permintaan di mancanegara cukup tinggi.

Seorang penangkar tanaman ini dapat mengekspor lima kontainer per tahun, masing-masing berisi 40.000 tanaman. Adapun harga jualnya dipatok 2-3,5 dolar AS/pot.

Sumber :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/02/11/452/Prospek-Sansevieria-Makin-Cemerlang

Thursday, August 22, 2013

Cara Pemeliharaan Ternak Kerbau

Kerbau dipelihara dengan cara yang sangat berbeda di seluruh dunia. Cara pemeliharaan ini tergantung pada keadaan geografis dan tujuan peternakan kerbau tersebut. Terdapat berbagai cara pemeliharaan kerbau, mulai dari pemeliharaan kerbau sebagai ternak multi-guna yang dipelihara di halaman belakang rumah sampai pemeliharaan kerbau sebagai penghasil susu dengan sistem peternakan modern.

Peternakan kerbau bisa menjadi bisnis yang menguntungkan kalau dikelola dengan benar. Meskipun jenis kandang mungkin berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim, luas kandang yang disediakan untuk kerbau sangat penting. Vaksinasi dan pemberian obat cacing harus dilakukan agar kerbau sehat. Kerbau harus dipelihara sebagai modal hidup yang berharga. Dengan pemeliharaan yang benar, peternakan kerbau sangat menguntungkan. Dengan menentukan pada saat kelahiran apakah seekor anak akan dijadikan ternak penghasil susu atau daging, pemeliharaan yang tepat lebih mudah dilakukan dan lebih murah. Dengan demikian, peternak dapat memisahkan kerbau yang akan dijadikan penghasil susu dan kerbau yang akan dijadikan kerbau pedaging. Bagaimanapun bagusnya potensi genetik kerbau, tidak ada kerbau yang akan memperlihatkan hasil memuaskan bila tidak dipelihara dan diberi pakan dengan benar.

Kandang kerbau harus dapat melindungi kerbau dari stres panas - terutama keterpaparan langsung terhadap sinar matahari, hujan lebat dan cuaca dingin. Kandang juga harus dilengkapi sistem ventilasi yang memadai. Karena itu, kandang bisa berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim. Di bawah ini beberapa pertimbangan dan solusi saat merencanakan pembangunan kandang kerbau di daerah beriklim panas dan dingin. Pada setiap kandang harus disediakan ruang yang cukup untuk masing-masing kerbau. Halaman luar kandang sebaiknya tertutup rumput atau beton agar tidak menjadi kubangan yang tidak sehat di musim hujan.

Kerbau mungkin terlihat gelisah di lingkungan yang panas dan lembab. Kerbau berkulit gelap dan memiliki sedikit kelenjar keringat sehingga relatif tergantung pada air untuk menyejukkan badannya. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kerbau yang terlindung dari cahaya matahari langsung bisa hidup dengan baik dalam cuaca panas dan lembab karena mereka mampu melepaskan panas melalui saluran pernapasan.

Kerbau dengan tingkat produksi daging atau susu yang tinggi memerlukan asupan pakan yang banyak sehingga menyebabkan produksi panas metabolisme yang lebih tinggi. Dengan demikian, kerbau dengan produktivitas tinggi kurang mengntungkan dibandingkan dengan kerbau dengan produktivitas rendah karena memerlukan lebih banyak fasilitas penyejuk. Berikut ini hal-hal yang perlud dipertimbangkan sebelum membangun kandang kerbau.

1. Tempat pakan dan air harus selalu teduh dan terlindung dari hujan lebat baik oleh pepohonan atau pun atap.
2. Air yang sejuk baik dari sungai yang jernih atau pun yang disediakan dalam ember membantu kerbau menjaga suhu badannya. Tempat air harus selalu diletakkan di tempat yang teduh.
3. Padang rumput yang diselingi pepohonan merupakan fasilitas perlindungan yang sangat murah dan efektif dari sinar matahari.
4. Kandang dengan konstruksi sederhana yang hanya diberi atap. Di daerah beriklim panas dan lembab kandang ini sebaiknya tidak diberi dinding. Dinding bisa menghambat ventilasi dan menyebabkan perkembangan bakteri dan pertumbuhan jamur sehingga kandang jadi tidak sehat. Untuk melindungi bagian dalam kandang dari cahaya matahari terik atau hujan lebat, tirai yang terbuat dari jerami, kain atau bahan lainnya dapat digunakan.
5. Penyediaan tempat berkubang. Namun demikian, kubangan ini harus berair bersih (bukan air limbah kotor yang membahayakan kesehatan) dan tidak jauh dari kandang.
6. Menyiram kerbau dengan air sejuk selama 3 menit dua kali sehari terbukti efisien untuk membuang kelebihan panas badan kerbau.

Untuk pembuatan kandang kerbau di daerah yang beriklim dingin perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
1. Kandang harus melindungi kerbau dari hujan, salju dan angin kencang. Kandang dapat dibuat dengan konstruksi sederhana dilengkapi atap dan tiga dinding. Kandang seperti ini memungkinkan kerbau keluar untuk merumput ketika cuaca memungkinkan. Di dalam kandang harus disediakan tempat pakan cadangan apabila cuaca buruk selama beberapa hari.
2. Lantai kandang yang kering dan bersih sangat penting di daerah berhawa dingin untuk menjaga kesehatan kerbau.
3. Di daerah beriklim sangat dingin seperti kawasan Kaukasia dan Balkan di mana musim dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celsius berlangsung selama beberapa bulan, kandang perlu dilengkapi alat pemanas ruangan.

Anak kerbau harus ditempatkan di kandang individu selama satu bulan. Kandang ini harus mudah dibersihkan, dilengkapi pelindung dari sinar matahari langsung, hujan, salju dan kekeringan. Dengan menempatkan anak kerbau di kandang individu lebih mudah memantau apakah mereka makan dan tumbuh dengan normal dan mendeteksi penyakit. Selain itu, kasus menyusu keliling (naval suckling) bisa dicegah dan penularan penyakit lebih sulit.

Anak kerbau harus selalu dapat memperoleh air segar dan bersih. Sebaiknya, tempat air diletakkan di luar kandang di tempat yang stabil dan mudah dijangkau anak kerbau. Dengan demikian, air minum ini tidak berceceran di lantai kandang. Lantai kandang yang lembab akan mendorong pertumbuhan kuman dan parasit. Kandang harus dilengkapi tempat rumput dan pakan konsentrat. Wadah pakan ini harus diletakkan di atas lantai sehingga anak kerbau tidak akan menginjak atau membuang kotoran ke dalamnya.

Kerbau harus diperiksa setiap hari untuk mengetahui adanya luka atau penyakit. Luka terbuka menjadi tempat sempurna pertumbuhan segala jenis bakteri! Yang harus diperiksa bukan hanya kerbau betina tapi juga kerbau dara, anak kerbau dan kerbau jantan. Kaki pincang dan luka besar lebih mudah diperiksa daripada luka gores. Kaki pincang mungkin disebabkan oleh cedera pada kuku, kaki atau punggung. Dengan meraba seluruh badan kerbau, lokasi cedera dapat diketahui.

Luka besar maupun kecil harus diperhatikan. Luka berdarah mungkin perlu pertolongan dokter hewan walaupun hal ini jarang terjadi. Luka harus dibersihkan dengan hati-hati. Gunakan air bersih dan sabun yang lembut. Pembersihan harus dilakukan dengan tangan dan kain bersih serta dilakukan perlahan-lahan. Bahan kimia seperti etanol dan yodium mungkin menyakitkan. Kerbau yang luka sebaiknya dimasukkan ke tempat perawatan terpisah.

Mengamati tahi kerbau adalah cara mudah untuk mendeteksi penyakit dalam. Kalau tahinya terlihat berbeda dari biasanya, peternak harus waspada. Kalau kerbau tidak makan sebagaimana mestinya atau terlihat lesu, ini mungkin gejala penyakit. Kalau kerbau memperlihatkan gejala seperti ini, sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur. Suhu dubur normal adalah 38 hingga 39 derajat Celsius. Kalau suhu duburnya lebih tinggi, kerbau mungkin mengalami infeksi dan peternak harus segera menghubungi dokter hewan. Semakin cepat luka atau infeksi ditangani, semakin kecil risiko kerbau jatuh sakit.

Di daerah tropis dan subtropis, parasit, caplak dan nyamuk bisa menjadi masalah besar. Parasit dalam bisa menyebabkan gangguan fungsi saluran pencernaan dan mengurangi nafsu makan. Caplak dan nyamuk menyebabkan kegelisahan dan kerusakan pada kulit yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan. Bahan kimia dan obat untuk memberantas parasit harus digunakan sebagai langkah pencegahan dan hanya bila diperlukan. Kelemahan penggunaan bahan kimia dan obat adalah kemungkinan pengaruh negatifnya terhadap daging dan susu yang dihasilkan sehingga membahayakan manusia.

Bahan kimia pemberantas parasit harus disemprotkan ke badan kerbau. Penyemprotan ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak mengenai mata dan organ kelamin kerbau. Untuk penanggulangan parasit di sekitar wajah dan alat kelamin sebaiknya menggunakan busa yang dibasahi bahan kimia tersebut.

Ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit yang sering dialami kerbau. Program vaksinasi umumnya lebih efisien bila dilakukan pada anak kerbau dan setelah itu diberikan sebagai penguat setiap jangka waktu tertentu.

Kerbau rentan terhadap penyakit yang sama dengan penyakit yang dialami sapi. Penyakit ini lebih berbahaya bagi kerbau yang hidup di lingkungan yang tidak sehat. Untuk melindungi kerbau dari kemungkinan terserang penyakit, mereka harus diberi vaksin dan obat cacing secara berkala. Semua kerbau harus diperiksa secara berkala oleh dokter hewan untuk mengurangi risiko penyakit.

Di Italia, semua kerbau diperiksa setiap enam bulan untuk mengetahui kemungkinan berjangkitnya tuberkulosis, bruselosis dan leukosis. Kerbau yang sakit harus segera dipisahkan dari kerbau lainnya.

Referensi:
http://www.milkproduction.com/Library/Articles/Buffalo_Milk_Production_Chapter_3_Overall_management_of_the_buffalo.htm

Pemeliharaan Ternak Kerbau

Ternak kerbau sudah dipelihara petani Indonesia dari dahulu kala untuk berbagai tujuan, terutama sebagai sumber tenaga untuk pengolahan tanah dan alat transportasi. Ternak dipelihara dengan cara ekstensif dengan pemberian pakan hijauan dari rumput dengan cara penggembalaan maupun dengan mencari rumput dan memberikannya pada ternak.

Menurut sejarah perkembangan domestikasi, ternak kerbau yang berkembang di seluruh dunia berasal dari daerah sekitar India. Pada dasarnya ternak kerbau digunakan sebagai ternak kerja, selanjutnya untuk penghasil daging dan juga penghasil susu. Ternak kerbau diklasifikasi sebagai kerbau sungai dan kerbau Lumpur.

Di Indonesia lebih banyak terdapat kerbau Lumpur dan hanya sedikit terdapat kerbau sungai di Sumatera Utara yaitu kerbau Murrah yang dipelihara oleh masyarakat keturuan India dan digunakan sebagai penghasil susu. Populasi ternak kerbau di dunia diperkirakan sebanyak 130 - 150 juta ekor, sekitar 95% berada di belahan Asia selatan, khususnya di India, Pakistan, China bagian selatan dan Thailand (SONI, 1986).

Populasi ternak kerbau di Indonesia hanya sekitar 2% dari populasi dunia. Hanya sedikit sekali kerbau lumpur yang dimanfaatkan air susunya, karena produksi susunya sangat rendah yaitu hanya 1-1,5 l/hari, dibandingkan dengan tipe sungai yang mampu menghasilkan susu sebanyak 6-7 l/hari. Namun demikian, di beberapa daerah, susu kerbau lumpur telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat.

Di Pulau Sumatera banyak ditemukan ternak kerbau mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Disamping itu ditemukan juga di daerah rawa, namun masih termasuk dalam bangsa kerbau lumpur. Potensi pakan yang cukup banyak tersedia menjadikan ternak kerbau sebagai komoditas unggulan di sebagian besar daerah di Pulau Sumatera.

Usaha ternak kerbau merupakan usaha peternakan rakyat yang dipelihara sebagai usaha sampingan, menggunakan tenaga kerja keluarga dengan skala usaha yang kecil karena kekurangan modal. Disamping itu sebagian peternaknya adalah penggaduh dengan sistem bagi hasil dari anak yang lahir setiap tahunnya.

Pemeliharaan ternak umumnya bergantung pada ketersediaan rumput alam. Siang hari peternak menggiring ternak ke tempat penggembalaan dan malam hari dibawa ke dekat pemukiman dan biasanya tanpa kandang, ternak hanya diikat di belakang rumah petani, dan belum biasa memberikan pakan tambahan. Selain produksi dagingnya, kerbau juga sebagai penghasil susu yang diolah dan dijual petani dalam bentuk dadih di Sumatera Barat serta gula puan, sagon puan dan minyak samin di Sumatera Selatan.

Secara umum produktivitas susu masih rendah yaitu sekitar 1-2 liter/ekor/hari. Dibandingkan dengan ternak sapi, ternak kerbau agak kurang mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Konsekuensinya, produktivitas ternak relatif rendah, bahkan populasi ternak kerbau di Sumatera hanya sedikit meningkat, walaupun masih jauh lebih tinggi dari rataan nasional.

Pemeliharaan Ternak Kerbau di Pandaisikek

Ternak kerbau yang dipelihara di Pandaisikek adalah jenis kerbau sawah. Tujuan pemeliharaan ternak kerbau tersebut bukanlah untuk pengembang-biakan ataupun penghasil susu, sebab tidak akan kita temukan ternak kerbau betina di negeri ini. Kerbau yang di pelihara di Pandaisikek hanyalah kerbau jantan dengan tujuan pemeliharaan sebagai berikut:
* Sebagai tenaga pembajak sawah
* Sebagai tenaga kilang tebu (gula tradisional)
* Untuk tujuan penggemukan

Kerbau sebagai Tenaga pembajak Sawah : Kerbau merupakan ternak yang telah lama dikenal dan dipelihara petani. Salah satu tujuan utama memelihara kerbau adalah sebagai sumber tenaga kerja untuk membantu kegiatan pertanian terutama membajak sawah,

Bajak adalah salah satu alat pengolah tanah tradisional dalam system pertanian orang Pandasikek. Alat tradisional ini berfungsi untuk menggemburkan tanah sebelum dilakukan pemetakan lahan untuk di Tanami palawija ataupun untuk penggemburan tanah setelah di tanami palawija dan kembali di tanam padi. Penggemburan tanah dengan pembajakan sebelum di Tanami palawija adalah pembajakan kering (tanpa air), sedangkan penggemburan tanah dengan pembajakan sebelum di tanami padi adalah pembajakan basah, dimana sebelum pembajakan sawah digenangi dan direndam terlebih dahulu lebih kurang selama satu minggu.

Pemeliharaan ternak kerbau sebagai tenaga kilang tebu: Industri gula tebu tradisonal atau lebih dikenal dengan istilah saka telah member konstribusi yang besar bagi perekonomian masayarakat pandaisikek. Pemerasan air tebu sebelum di masak menjadi gula membutuhkan tenaga yang besar, disini peran tenaga kerbau untuk menarik kilang tebu masih sangat dibutuhkan. Ada satu kilang tebu yang sudah menggunakan diesel sabagai alat kilang akan tetapi terkendala dalam memasak air tebu menjadi gula, dimana terjadi penumpukan air tebu yang akan di masak sehingga kualitas gula yang diharapkan tidak tercapai. Dengan demikian sampai saat ini kerbau sebagai tenaga penarik kilang tebu masih sangat efektif dan seimbang karena tidak terjadi penumpukan air tebu sebelum dimasak menjadi gula.

Pemeliharaan ternak kerbau untuk tujuan penggemukan : Tujuan pemeliharaan kerbau untuk penggemukan tidak lain sebagai tabungan, kegemaran, sumber pendapatan tambahan dan untuk upacara adat. Demikian pentingnya kehadiran kerbau untuk petani, namun perhatian pemerintah terhadap kerbau sangat kurang, penelitian-penelitian mengenai kerbau hampir tidak ada.

Ketiga tujuan pemeliharaan tersebut di atas merupakan suatu kesatuan yang utuh, disamping ternak kerbau sebagai sumber tenaga pembajak sawah dan penarik kilang tebu, seiring dengan berjalannya waktu maka ternak kerbau tersebut makin besar dan makin bertambah berat badan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemeliharaan ternak kerbau di pandaisikek memilki kegunaan ganda (multi purpose).

Sumber :
http://www.pandaisikek.net/index.php/perekonomian/pertanian-dan-perkebunan/141-pemeliharaan-ternak-kerbau

Wednesday, August 21, 2013

Cara Ternak Kerbau Yang Baik

Cara ternak kerbau yang baik yang harus diperhatikan ialah pemilihan bibit, perkandangan, pemberian makan, pengendalian penyakit, penangan pascapanen, dan pemasaran. Hal-hal tersebutla yang harus lebih diperhatikan untuk menjalankan ternak kerbau supaya hasil peternakan sesuai yang kita harapkan.

Di bawah ini kita akan membahas satu-persatu langkah-langkah cara ternak kerbau yang baik dan sesuai dengan aturan yang biasa dilakukan oleh para peternak di Indonesia.

Pemilihan Bibit
Memilih bibit ternak kerbau berpedoman pada sifat individu, bibit atau pengenalan jenis ternak, silsilah keturunan, dan berdasarkan keadaan luar serta umur ternak. Selain itu, diperhatikan pula daya produksi ternak, misalnya berat lahir, berat sapih, pertambahan berat badan, efisiensi penggunaan makanan dan kualitas daging atau karkas serta kemungkinan berdasarkan criteria pemenang dalam suatu perlombaan.

Silsilah keturunan : memiliki keturunan yang mulus, pertumbuhannya cepat besar dan kokoh, keadaan bentuk luar normal dan seimbang, kerbau jantan memiliki alat kelamin jantan yang normal, kerbau betina mempunyai ambing yang lembut dan puting 4 buah.

Kemudian kerbau harus sehat yang ditandai dengan keadaan matanya yang bersih dan beringas, kulit lembut mengkilap, badan tidak kurus, kaki kokoh, hidung bersih, lidah berbau rumput dan kotorannya normal.

Sifat Individu Bibit : sifat individu bibit ternak kerbau dapat dilakukan melalui pengenalan jenis atau tipe kerbau. Jenis kerbau yang ada di Indonesia terdiri atas kerbau lumpur, kerbau murrah, dan kerbau local.

Kerbau Lumpur, mempunyai kebiasaan berkubang di lumpur dan di rawa-rawa, merupakan kerbau yang ulet bekerja baik sebagai pengolah (membajak) tanah maupun penarik pedati, kerbau ini cucuk untuk produksi daging, sedangkan produksi susunya rendah.

Kerbau Murrah, ditandai dengan ukuran badan yang besar dan warna kulitnya hitam atau kelabu kehitam-hitaman, merupakan kerbau tipe susu, tetapi petani sering menggunakan kerbau ini untuk kerja di sawah.

Karakteristik kerbau murrah mempunyai kepala kecil dan tanduk berbentuk spiral, bobot badan jantan dewasa rata-rata 544 kg dan betina dewasa rata-rata 450 kg, produksi susu rata-rata per laktasi 1.800 kg dengan masa laktasi selama 9-10 bulan.

Kerbau Lokal, banyak terdapat di seluruh Indonesia. Di sumba, kerbau local sering di pakai untuk bekerja di sawah, sedangkan di Sumatra Barat kerbau local menunjukan tingkat status social seseorang di masyarakat.

Keadaan Luar dan Umur
Factor penting yang harus diperhatikan dalam memilih bibit kerbau adalah melalui pengamatan kesehatan ternak, umur, dan keadaan luar ternak.

Kesehatan, ciri kerbau sehat diantaranya: mata bersih (putih), kulit bercahaya, keadaan tubuh gemuk dan normal, bulu bersih dan tidak kurap, hidung ingusnya sedikit dan tidak berbau.

Umur Ternak, kerbau dapat dilihat melalui keadaan giginya. Gigi kerbau hanya terdapat pada rahang bawah, sedangkan rahang atas hanya merupakan bantalan keras yang digunakan untuk memotong rumput. Gigi pada rahang bawah berjumlah 8 buah (4 pasang).

Keadaan Bentuk Luar, kerbau dapat diketahui dengan memperhatikan karakteristik sebagai berikut:
* Bentuk badan secara keseluruhan seimbang.
* Ternak calon pejantan mempunyai alat kelamin dan kakinya kuat.
* Ternak calon bibit betina mempunyai alat kelamin yang normal dan ambingnya baik.
* Ternak kerja dipilih yang kakinya kuat, perototan berisi dan tulang hidungnya besar.

Kadang yang baik memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis sebagai berikut:
* Terpisah dari rumah dn jarak cukup jauh.
* Bahan kandang bisa di buat dan kaya atau bamboo dan atap dan genting atau seng yang murah.
* Lantai sebaiknya di semen atau dengan tanah yang di padatkan. Lantai kandang di buat lebih tinggi dari pada permukaan tanah sekitar nya.
* Ventilasi dalam kandang harus baik.
* Sistem saluran pembuangan (drainase) di dalam dan di luar kandang harus baik (tidak becek).

Ukuran kandang yang ideal untuk ternak kerbau sangat ditentukan oleh umur dan jenis kelamin ternak itu sendiri.sebagai pedoman ukuran kandang untuk satu ekor ternak kerbau ialah sebagai berikut:
a. Kerbau betina dewasa 1,5 m x 2 m2,
b. kerbau jantan dewasa 1,8 m x 2 m2, dan
c.kerbau stadium anak 1,5 m x 1 m2

kandang dilengkapi dengan dinding, tempat makanan dan air minum. Atap kandang kerbau dapat terbuat dari asbes maupun genting.


Pemberian makanan
Pada umumnya, pakan ternak kerbau terdiri atas baha hijauan makanan ternak (HMT) ,limbah pertanian, dan penguat (konsentrat).
Misalnya, susunan pemberian makanan ternak kerbau untuk tiap ekor dengan bobot 300kg dalam satu hari terdiri sebagai berikut.
1. Rumput segar (hijauan) 20 kg;
2. Jerami padi hasil pengolahan soda atau urea 7 kg;
3. Dedak halus 2,3 kg;
4. Kacang-kacangan segar 0,5 kg;
5. Garam 100 gr;
6. Vitamin dan mineral (premix)

Hijauan makanan ternak
ternak hijauan dewasa yang berat badan nya 350 kg-500 kg dapat diberikan bahan hijauan makanan (HMT) ternak atau rumput segar sebanyak 35 kg-50 kg/hari (10%dari berat badan). Pemberian hijaun biasanya diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore. Hijauan dapat berupa aneka rumput lapangan atau rumput budi biya, misalnya rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, dan lain sebagai nya.

Pakan limbah pertanian
pada saat pakan hijauan sulit diperoleh terutama di musim kemarau, dapat dimanfaatkan libar pertanian misalnya jerami padi yang diolah dulu dengan cara penambahan soda dan amoniak.
* Siapkan alat-alat terdiri atas : drum yang dipotong, alat pengaduk, ember plastic, alat penyiram, dan timbangan.
* Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi kering, air, dan soda.
* Soda dilarutkan dalam ember sampai larut. Tiap-tiap kg jerami padi digunakan takaran 2 sendok makan (30 g) soda di campur dengan 1 liter air.
* Jerami padi kemudian di potong kemudian dimasukan kedalam drum yang telah disediakan.
* Jerami dalam drum, misalnya volume 3 kg, disiranm dengan larutan soda sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai merata, kemudian campuran tadi didiamkan atau dibiarkan merata selama 8 jam.

Tatalaksana pengolahan jerami padi dengan penambahan pupuk urea adalah sebagai berikut:
* Siapkan alat terdiri atas : sendok, cangkul, alat penyiram, ember, timbangan, dan plastic.
* Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi, pupuk urea dan air.
* Siapkan pupuk urea sebanyak 85 gr untuk setiap kg jerami padi.
* Pupuk urea dilarutkan dengan 1 liter air dalam ember kemudian aduk-aduk sampai rata atau larut semua.
* Buat lobang tempat penyimpanan jerami padi dengan ukuran lebar 75 cm, kedalaman 1 m dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
* Jerami yang telah disediakan di masukan kedalam lubang, yang didasarnya dialasi dengan plastic.
* Campuran urea yang telah di sediakan dimasukan kedalam kedalam alat penyiram dan disiramkan kedalam lobang yang telah berisi jerami.
* Jerami dipadatkan dan segera tutup dengan plastic, lalu ditimbun dengan tanah dasarnya
* Jerami padi tadi diabiarkan minimal 15 hari.

Dalam keadaan krisis hujan, pemberian jerami padi hasil pengolahan dengan penambahan soda atau urea kepada ternak kerbau sebanyak 30-35% dan jumlah hijauan yang dibutuhkan oleh ternak tersebut.

Pakan penguat (konsentrat)
Pakan penguat biasanya berupa dedak, jagung, tetes tebu, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, onggok, dan lai-lain. Jumlah pemberian pakan penguat untuk ternak kebau dewasa sebanyak 4 kg 5kg atau 10% dan pemberian pakan hijauan. pemberian pakan penguat dilakukan 1 kali smapai dengan 2 kali, yaitu pagi dan sore.

Radang limpa (anthrax)
Penyakit anthrax disebabkan oleh kuman bacillus anthracis penyakit anthraxtelah dikenal di Indonesia sejak tahun 1885.
Tanda-tanda ternak kerbau terserang penyakit anthrax adalah sebagai berikut:
a. Suhu badan meningkat (demam) antara 40oC-42oC
b. Limpa membesar (bengkak)dan rapuh
c. Sukar bernafas
d. Pendarahan pada mulu, lubang hidung, telinga, dan anus
e. Kematian yang cepat (mendadak)

Pengobatan ternak yang tersserang penyakit anthrax yaitu dengan menggunakan anti serum anthrax dengan dosis 100-200 cc secara sucutan serta diberikan antibiotika berupa penisilin terramisin, dan silfat thiazole. sementara tindakan pencegahan penyakit anthrax dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Ternak sehat harus di vaksin anthrax strain dengan dosis 1cc secara subcutan.
b. Jangan menjual atau menyembelih atau memakan daging atau susu ternak yang sakit sebab dapat menular.
c. Ternak sakit harus di asingkan atau disingkirkan atau diisolir
d. Ternak yang mati harus di bakar dan di kubur cukup dalam (2 m-3 m).
e. Pada lokasi-lokasi yang berpenyakit anthrax tertutup bagi lalu-lintas hewan, kemudian baru dibuka lagi setelah 14 hari terhitung mulai sembuhnya hewan sakit terakhir
f. Kandang dan bekas peralatan ternak sakit harus dihapuskan atau tidak digunakan lagi

Mulut dan kuku (aphtae epizootica)
Penyakit mulut dan kuku disebut aphtae epizootica (AE) yang disebabkan oleh virus.
Tanda-tanda serangan penyakit mulut dan kuku adalah sebagai berikut:
a. Demam dan nafsu makan berkurang
b. Dari mulut keluar air liur terus menerus, lempuh-lempuh dan keropeng pada mulut lidah dan putting susu
c. Jalan pincang karena terjadi luka di kaki
d. Senang berbaring, lesu dan mendapat kesulitan waktu bangkit
e. Produksi daging dan susu menurun

Penyakit mulut dan kuku (MK) menular ternak lain melalui makanan yang tercemar ,airliur atu kotoran ternak. Pencegahan penyakit mulut dan kuku dapat dilakukan dengan cara vaksinasi, dan ternak sakit harus dipisah kan dengan ternak yang sehat, memindah kan hewan yang sakit, menjaga kebersihan kandang, dan makanan begizi.

Surra (mubeng)
penyebab penyakit sura adalah protozoa tripanosoma evansi yang ditularkan oleh lalat penghisap darah. di Indonesia penyakit ini dikenal sejak tahun1987. gejala serangan penyakit surra adalah sebagai berikut
a. Bengkan bagian leher sampai dada bagian depan, perut bagian bawah sampai pelir (scrotum)
b. Demam meningkat
c. Ternak tampak berputar–putar dan
d. Sesak nfas, lemah, serta lesu.

Pencegahan penyakit surra dapat di lakukan dengan cara pemberantasan lalat penghisap darah, Mengasingkan ternak yang sakit, mencuci-hamakan kandang dan peralatan, penyemprotan ternak dengan nagonal 3 gr dalam 30 cc aquadest.

Cacing hati
Penyebab penyakit cacing hati adalah cacing trematoda fasiciola gigantic.
Gejala penyakit yang disebabkan cacing hati adalah sebagai berikut:
a. Mencret, dan ternak tampak kurus, dan lemah anemia
b. Produksi turun dan,
c. Pertumbuhan anak sangat lambat
Penularan cacing hati pada umumnya pada rumput dan minuman yang tercemar cacing.
Pencegahan cacing hati dapat dilakukan dengan cara membunuh hewan perantara (siput). Sementara pengobatan cacing hati dapat dilakukan dengan cara tradisional dengan jambu muda digerus dan dicekokan.

Dapat pula dilakukan dengan tembakau sebanyak 3 liter dicampur 3 gr terusi, lalu ditambah kan 2 liter selanjutnya diberikan kepada ternak sebanyak 30 mm-50 mm diminumkan. selain itu, cara kimiawi dapat diberi obat paten Dovenix berbahan aktif introsinil dosis 10 gr/kg berat badan, yang disuntikan di bawah kulit karbontetra khlorida dosis antara 1-5 ml/ekor atau 50 mg/kg berat badan yang disuntikan dibawah kulit.

Sumber :
http://hewanpeliharaantop.blogspot.com/2013/05/cara-ternak-kerbau-yang-baik.html

Monday, August 19, 2013

Budidaya Ternak Kerbau

Kerbau sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, bahkan lebih dahulu populer dibandingkan dengan sapi. Daging kerbau memang memiliki nilai gizi yang baik, walaupun saat ini daging yang tersedia dipasaran lebih banyak daging sapi namun masih banyak yang menggunakan daging kerbau sebagai bahan dasar masakannya. Budidaya ternak kerbau masih banyak dilakukan di daerah-daerah baik perorangan maupun skala besar.

Budidaya ternak kerbau yang dilakukan oleh peternak kecil biasanya juga di sewakan untuk membajak sawah. Sedangkan untuk peternakan kerbau sekala besar sudah sangat jarang dan digantikan dengan ternak sapi, biasanya masih ada didaerah yang memiliki tanah kurang subur untuk pertanian seperti NTT dan NTB.

Memulai Budidaya ternak kerbau

Pemilihan Bibit
Anak ternak. Ternak kerbau betina dapat melahirkan anak setiap tahun. Selang waktu beranak (calving interval) adalah antara 12-18 bulan. Anak ternak yang lahir merupakan produksi paling potensial bagi pengembangan usaha.

Langkah terpenting dalam budidaya ternak kerbau adalah pemilihan bibit, ada beberapa jenis bibit kerbau yang bisa dipilih
* Kerbau Murrah (Kerbau asal India, warna hitam / kelabu kehitaman)
* Kerbau Nilli / Kerbau Ravi (asal India, warna hitam / coklat tua)
* Kerbau Surti (Kerbau asal India, warna hitam / coklat)
* Kerbau Belang / Kerbau Tedong Bonga (asal Sulawesi Selatan / Toraja, Produksi susu ± 3 liter/hari).
* Kerbau Lokal (warna abu-abu, asal Sumba, Bali, Kalimantan, Sumatera, Produksi susu ± 2 liter/hari).

Kandang Kerbau
Setelah memutuskan memilih bibit yang sesuai, maka kita harus memulai dengan menyiapkan kandang. Kandang yang baik jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari pencemaran udara dari kotoran kerbau. Kandang juga harus mampu melindungi kerbau dari serangan hama dan pemangsa yang bisa saja datang. Lengkapi kandang dengan tempat makan dan minum serta harus tersedia tempat pembuangan dan penampungan kotoran.

Ukuran kandang kerbau harus disesuaikan dengan ukuran dan umur kerbau :
* Dewasa = 1,5 meter X 2 meter/ekor
* Anak = 1 meter X 0,8 meter/ekor
* Kandang jepit = 1,2 meter X 0,55 meterX 1,5 meter/ekor

Pemberian Pakan
Ada beberapa macam pakan untuk kerbau, terdiri dari pakan hijauan dan pakan tambahan/konsentrat. Beberapa jenis pakan kerbau hijauan adalah :
* Rumput Gajah
* Rumput Raja
* Rumput Setaria
* Rumput Benggala
* Rumput Lapangan

Kacang-kacangan antara lain :
* Lamtoro
* Glirisidia (Gamal)
* Turi

Limbah pertanian antara lain :
* Jerami Padi
* Jerami Jagung
* Jerami Kedelai
* Jerami Kacang buah

Ransum Campuran juga bisa diberikan sebagai pakan:
* Hijauan = 35 – 50 Kg (terdiri dari 70% rumput-rumputan dan 30% kacang-kacangan)
* Konsentrat = 2- 5 Kg/hr/ekor (terdiri dari dedak halus, bungkil-bungkilan)

Kesehatan Kerbau
Kesehatan pada hewan budidaya ternak kerbau juga harus di perhatikan, walaupun pada umumnya lebih tahan dari penyakit. Namun ada beberapa penyakit khusus yang justru mengincar kerbau seperti:

1. Antrax
Penyebab : Bakteri Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan perut, keluar darah dari lubang hidung, rongga mulut, anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.

2. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella
Gejala : Biasanya terjadi keguguran pada kebuntingan 5 – 8 bulan.
Pencegahan : Pemeriksaan darah secara berkala, menjaga kebersihan kandang ternak, dan Vaksinasi.

3. Penyakit Ngorok
Penyebab : Kuman Pasteurella multocida
Gejala : Gangguan pernapasan/ngorok
pencegahan : vaksinasi

4. Penyakit Kuku dan mulut

Panen dan Pasca Panen budidaya ternak kerbau

Kerbau di panen saat sudah cukup umur dan mencapai berat maksimal dan menghasilkan produk berupa daging, kulit, susu dan lain-lain.
Penanganan pascapanen berternak kerbau adalah memelihara anak ternak setelah umur penyapihan untuk dijadikan bibit (induk). Sementara anak yang kurang baik dapat dibesarkan atau langsung dijual.

Hasil Panen Tambahan
Kotoran ternak. Hasil Panen Tambahan dalam budidaya ternak kerbau adalah kotorannya. Kotoran ini dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik, pupuk kompos dan sumber energi.

Di beberapa daerah tertentu di Indonesia, budidaya ternak kerbau merupakan lambang status bagi pemiliknya. Bahkan, tanduknya yang indah, melingkar setengah lingkaran dengan ujungnya yang runcing, tidak jarang dipajang secara berjejer di tiang depan rumah mereka sebagai simbol prestise tuan rumah yang bersangkutan.

Sumber :
http://www.ukmkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ternak-kerbau

Sunday, August 18, 2013

Mengenal Ikan Sepat Mutiara

Ikan Sepat Mutiara adalah sejenis ikan hias air tawar sisi suku gurami (osphronemidae). Di dalam bahasa inggris disebut sebagai mosaic gourami atau lace gourami merujuk pada pola warna berbintik-bintik indah dengan garis hitam di sisi tubuhnya. Dengan nama dagang pearl gouramy atau mosaic gouramy datang dari Malaysia, Thailand, Sumatera dan kalimantan. Ikan yang berupa omnivora ini hidup pada suhu optimal 26-28° celcius ; Ph 6, 5-7, 0; dengan kekerasan air 6-8° dh.

Panjang tubuh ikan ini dapat menggapai 12 cm. Warnanya biru muda dengan kilas violet terang. Bagian seluruh tubuhnya dipenuhi oleh totol putih seperti mutiara dengan poly mosaik. pada saat birahi, warna segi perut jantan lantas orange.

Ciri khas
Ikan yang bertubuh pipih dan bermoncong agak runcing sempit, panjang keseluruhan beserta ekor hingga memanjang 120 mm. berwarna abu-abu atau kebiruan dengan pola butir-butir berwarna kehijauan atau keperakan sama mutiara amat banyak. suatu hal pita berwarna gelap jalur pada tengah sisi tubuh, diawali dari ujung moncong melewati mata dan berakhir dengan suatu hal bintik pada pangkal ekor. Ikan sepat mutiara jantan akan lebih berwarna warni, dengan tenggorokan dan sirip dubur segi depan berwarna kemerahan.


Persebaran serta habitat
Sepat mutiara menyebar diawali dari thailand, malaysia, sumatra, hingga kalimantan. ikan ini yaitu penghuni rawa-rawa dataran rendah yang berair sedikit asam. ikan ini biasanya senang ada dekat permukaan hingga 1/2 kedalaman air.

Pemeliharaan di aquarium
Untuk memelihara sepasang sepat mutiara sebaiknya digunakan kolam atau aquarium berukuran sekurang-kurangnya 60 liter ; makin besar ukurannya bisa makin baik, karena ikan ini bisa perlihatkan sinyal tanda stres bila lantas terbatasi ruangannya. Suhu air sebaiknya berkisar pada 22–28 °celcius. Permukaan airnya baiknya berkenaan segera dengan udara terbuka, agar organ labirin ikan ini dapat bertindak dengan baik. kelengkapan aquarium yang diperlukan salah satunya yakni substrat dan ornamen yang pas, tetumbuhan air, filter air, pencahayaan, serta perawatan.

Sepat mutiara yakni ikan yang cinta damai. ikan ini dapat hidup bercampur dengan sebagian type ikan yang lain, namun sebaiknya jangan sampai digabungkan dengan ikan-ikan yang berupa agresif atau terlalu aktif. Juga perlu dijaga agar aquarium tidak terlalu penuh agar sepat mutiara tidak gelisah. Tandanya, sepat jantan dapat tiba-tiba saja menyerang atau menggertak ikan lain yang jadi mengganggunya.

Pakan
Sepat mutiara yakni hewan omnivora, pemakan seluruh. Di aquarium, ikan ini dapat diberi pakan kering layaknya pelet atau cacing tubifex kering. Sesekali, juga dapat diberikan pakan hidup layaknya udang renik.

Pemijahan
Langkah pemijahan dan pemeliharaan ikan ini hampir sama saja dengan dwarf gouramy. perbedaannya hanya pada ke-2 induknya yang sangat sctia melindungi telurnya. oleh karena itu, pemisahan induk jantan dan betina dengan anaknya dapat ditangani setelah larva bisa berenang atau kurang lebih umur 1 minggu. ukuran jual kurang lebih 4 cm atau sudah berumur 3, 5 bln.

Untuk area memijah, aquarium perlu dilengkapi dengan tanaman air yang mengapung. Di sini ikan jantan bisa buat sarang busa atau sarang gelembung dari air ludahnya, sebagai area memijah dan menyimpan telur hingga menetas kelak. Percumbuan dan pemijahan bisa jalan di sarang ini, dan sesudah telur dikeluarkan dan dibuahi, sepat betina bisa diusir keluar oleh si jantan. Sebagaimana sebagian type sepat yang lain, jantan sepat mutiara bisa menjagai telur-telur ini hingga menetas.

Sekali memijah biasanya betina bisa mengeluarkan 150–200 butir telur. Telur ikan bisa menetas setelah 24 jam. Sekian hari setelah itu burayak (anak-anak ikan) mulai aktif berenang. Pada saat itu baiknya ikan jantan dipisahkan dari anak-anaknya, agar burayak-burayak itu tidak dimakannya. Anak-anak ikan awal mulanya dapat diberi pakan udang renik, dan minggu-minggu setelah itu dapat diberi pakan kering yang dihaluskan.

Sumber :
http://miniaquarium.blogspot.com/2013/07/mengenal-ikan-sepat-mutiara.html

Friday, August 16, 2013

Budidaya Ikan Botia

Ikan botia ( chromobotia macracanthus ) yang berparas sangat cantik ini tempat penyebarannya di sungai-sungai sumatera serta kalimantan. kecantikannya bikin ikan hias ini cukup laku, balk di pasar lokal ataupun ekspor.

Budidaya ikan botia pada umumnya, ikan botia diperjualbelikan dalam ukuran pada 1-3 inchi atau 2, 5 —7, 5 cm. botia berukuran besar, yaitu diatas 5 inchi dilarang untuk diperjualbelikan. tujuannya membuat perlindungan botia dari kepunahan dikarenakan penangkapan ikan dengan besar-besaran.

Penentuan induk
Sampai sekarang ini, induk botia tetap didatangkan dari alam atau mesti dibeli di area penangkapan. induk lantas dipelihara dalam area pemeliharaan yang tertutup atau wadah pemeliharaan¬nya dilengkapi tutup supaya cahaya sedikit masuk. adaptasi untuk masak gonad ikan ini agak lama lebih kurang 8-10 bln.. induk yang masak gonad ditan¬dai dengan gendutnya induk betina. cara kanulasi atau kateterisasi merupakan cara yang sangat efisien untuk memastikan kematangan gonad. Jika ukuran telur telah meraih panjang 1,1 - 1,2 mm maka ikan bisa dipijahkan. untuk induk jantan bisa dilihat dengan pengurutan serta apabila telah dapatkeluar sperma yakni cairan putih susu bermakna dia masak.


Pemijahan induk
Perbanyakan botia dikerjakan melewati pemijahan buatan, yaitu lewat cara menyuntikkan hormon pada induk-induk terpilih. untuk induk betina kandungan dipakai 1,0 ml/kg berat badan induk dengan 2 x suntik. pertama 0,4 ml serta ke-2 0,6 ml dengan interval waktu 6 jam. untuk induk jantan 0,6 ml/kg cukup berbarengan dengan suntikan pertama induk betina. sesudah penyuntikan, dilanjutkan dengan pengeluaran sperma serta telur induk lewat cara stripping.

Stripping pada induk jantan dikerjakan apabila induk telah terlihat gelisah serta berenang ibas-ngibaskan ekor. bagian stripping pada induk jantan yaitu seperti berikut.

Sesudah induk jantan ditangkap, lap tubuhnya sampai kering supaya sper¬ma yang di ambil tidak tercampur air, lantas bias menggunakan phenoxy ethanol 0,3 ml.

Sedot sperma menggunakan spuit diisi garam lantas tampung ke dalam wadah berbentuk mangkok kecil. Encerkan sperma dengan menam¬bahkan larutan garam fisiologis ( per¬bandingan 1 : 3 sampai 1: 4 ). Simpan dalam suhu dingin layaknya kulkas atau ice box. sperma ini bisa tahan sampai 4 – 6 jam,

Sesaat stripping induk betina bisa dikerjakan lewat cara seperti berikut :
Layaknya halnya pada induk jantan, sebelum saat stripping clilakukan induk betina mesti dalam situasi kering untuk setelah itu dikerjakan pembiusan.

Sesudah dibius, kerjakan pengurutan sampai telur keluar. tampung telur pada wadah berbentuk mangkok atau piring yang permukaannya halus. Apabila saat diurut tetap merasa berat, tunggulah sesaat sampai merasa mudah kembali.Kerjakan pengurutan sedikit demi sedikit sampai telur habis.

Sesudah sistem stripping induk jantan serta betina dikerjakan, campur sperma serta telur sembari dialiri air bersih, lantas goyang-goyangkan sampai merata. sesudah sate menit, bersihkan dengan air bersih berapa kali.

Penetasan telur botia sangat bagus di tempat yang berupa corong dengan aran air yang halus. air untuk menetaskan telur baiknya air yang telah “tua” telur dapat menetas di tempat penetasan lebih kurang 19 jam apabila suhu maksimal yakni pada 26-27° c.

Pemeliharaan pascapemijahan
Larva yang menetas dapat tambah baik dipelihara dalam corong sampai 4 hari yakni sampai makan artemia. baru setelah itu larva bisa dipinclahkan ke area pemeliharaan larva layaknya akuarium atau bak.

Ikan botia daya tetasnya tetap ren¬dah baru lebih kurang 40%. perihal ini dikarenakan induk botia biasanya sulit beradaptasi. tetapi demikianlah, apabila dirawatdengan balk, peluang hidup larva dapat meraih 80-90%.

Sumber :
http://aquariumhias.blogspot.com/2013/05/budidaya-ikan-botia.html

Thursday, August 15, 2013

Pemijahan Ikan Botia

Botia saat ini menjadi salah satu primadona ekspor ikan hias. Permintaan antara lain datang dari Singapura, Jepang, Eropa, dan Amerika. Pembudidaya atau nelayan di Sekayu, Musi Banyuasin bahkan telah berhasil membenihkan ikan hias bernilai ekonomi tinggi ini.

Pengembangbiakan ikan botia atau bajubang makin diminati oleh masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pasalnya, pembenihan ikan bernama latin Chromobotia macracanthusini terbilang mudah. Pembudidaya atau nelayan di Sekayu, Musi Banyuasin bahkan telah berhasil membenihkan ikan hias bernilai ekonomi tinggi ini. Selain itu larva ikan botia juga bisa diperoleh dari Balai Penelitian Ikan Hias – Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Botia saat ini menjadi salah satu primadona ekspor ikan hias. Permintaan antara lain datang dari Singapura, Jepang, Eropa, dan Amerika. Nilai ekspor ikan hias Indonesia berdasarkan data United Nasional Commodity Trade Statisticspada 2009 sebesar 11,7 juta dolar AS atau 3,12% dari total nilai ekspor ikan hias di dunia yang mencapai 373,8 juta dolar AS. Kementerian Perdagangan menyebutkan volume ekspor ikan hias Indonesia pada periode 2007 – 2011 meningkat 11,56%.

Ikan botia ini merupakan ikan air tawar asli Indonesia yang berasal dari Sungai Barito, Kalimantan Selatan, Sungai Musi Sumatera Selatan dan Sungai Batanghari Jambi. Bentuknya seperti pesawat tempur, warna tubuh kuning cerah dengan tiga garis lebar atau hitam.

Di Indonesia, harga ukuran dua inci berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 10.000 per ekor. Sedangkan ukuran 5 cm mencapai 13 euro (Rp 183 ribu) per ekor di pasaran Eropa. Untuk pengembangbiakan, sekarang sudah bisa dilakukan secara buatan (induced breeding).

Pembenihan Botia
Teknik pembenihan ikan bajubang secara sederhana yang dilakukan oleh warga Sekayu di mulai dengan pematangan gonad induk ikan. Induk betina ikan botia minimal telah mencapai matang gonad pada ukuran 16 cm atau berat mencapai 100 gram dan induk jantan mencapai ukuran 14 cm atau berat mencapai 40 gram.

Pemeliharaan induk dilakukan pada wadah akuarium atau fiberglas dengan kepadatan 6 – 8 ekor /m2dan ketinggian air 40 cm. Kualitas air dalam media pemeliharaan induk botia antara lain dengan kisaran suhu 260– 30oC, pH 6,5 – 7,0 dan oksigen terlarut >5 ppm. Wadah ditutup atau dinaungi dengan bahan gelap dan di dalan wadah diberi tempat persembunyian berupa genting dan paralon.

Jenis pakan induk ikan botia berupa cacing sutra (Tubifex sp) dan pelet dengan kadar protein >35% diperkaya dengan vitamin E 500 mg/kg pakan. Frekuensi pemberian 2 kali sehari dengan jumlah pemberian dengan metode adlibitum (sekenyang-kenyangnya).

Kemudian, pemijahan induk botia dilaksanakan pada musim hujan dengan terlebih dahulu melakukan seleksi induk. Yaitu dengan cara visual (diraba) dan pengurutan (stripping) ataupun dengan cara kanulasi (katerisasi).

Untuk merangsang ovulasi atau spermiasi pada induk matang gonad dilakukan dengan cara stimulasi hormon gonadotropin menggunakan hormon ovaprin. Dosis penyuntikan 1,0 ml/kg berat induk betina dengan frekuensi penyuntikan 2 kali dan 0,6 ml/kg berat induk jantan, frekuensi penyuntikan 1 kali bersamaan penyuntikan pertama induk betina.

Proses pemijahan dilakukan secara buatan yakni setelah 11 – 18 jam setelah penyuntikan ke dua dengan teknik strippingperut ikan ke arah genital hingga telur dan sperma keluar, selanjutnya dilakukan fertilisasi. Tempat penetasan berupa corong dari fiberglass yang diberi aerasi kuat sehingga memungkinkan telur tetap melayang di air.

Telur akan menetas menjadi larva dalam jangka waktu 19 – 29 jam, larva bisa dipindahkan ke akuarium dan diberi pakan cacing sutra. Pakan pelet diberikan setelah larva umur 10 hari. Benih berukuran 2,5 cm dipanen dalam waktu sekitar 25 hari.Larva yang sudah menetas dipelihara dalam wadah akuarium atau fiberglass dan diberi pakan nauplii Artemiaukuran 0,1 – 0,15 mm. Larva yang sehat akan terlihat naik turun mengikuti aliran air. Kualitas air yang harus diperhatikan antara lain suhu antara 26 – 29 0C, Oksigen terlarut > 5 ppm, pH 6,0 – 7,0 dan CO2 sekitar 6,0ppm.

Sumber :
http://www.trobos.com/show_article.php?rid=22&aid=3937

Wednesday, August 14, 2013

Variasi Jenis Ikan Botia

Botia itu adalah kelompok ikan dari suku Cobtidae yang kebanyakan juga laku sebagai ikan hias. Secara ilmiah, beberapa ikan berubah nama marganya dari Botia menjadi Chromobotia, Syncrossus, Yasuhikotakia dll. Sehingga penyebutan ikan Botia hanya tinggal terjadi di dunia ikan hias.

Botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5-6 ekor atau lebih. Mereka akan berenang bergerombol berkeliling akuarium dan saling bercengkerama diantara mereka, saling meggesekan badan dengan sirip menegak, sehingga dapat menyajikan tontonan sangat menarik bagi pemeliharanya. Perilaku lain yang menarik adalah tiduran tergelatak pada satu sisi tubuhnya. Hal ini sering menimbulkan salah pengertian bagi pemeliharanya karena disangka ikan tersebut sakit atau mati. Perilaku tersebut merupakan perilaku normal ikan Botia.

Agar Botia betah, sediakan tempat persembunyian yang banyak dalam akuarium. Tempat persembunyian ini dapat berupa tanaman, atau dekorasi lain yang memadai tapi jangan lupa pula menyediakan ruang berenang yang cukup. Sediakan pula substrat yang “lembut” karena sebagai ikan bawah mereka akan kerap mencari-cari makanan pada substrat dengan mulutnya.Botia dapat menerima berbagai jenis pakan. Meskipun demikian perlu diingat bahwa mereka sebenarnya adalah karnivora, sehingga perlu diberi pakan dengan diet protein tinggi.

Jenis Kelamin
Betina pada umumnya memiliki tubuh lebih ramping dibandingkan dengan jantan. Sedangkan jantan ditandai dengan sirip ekor lebih panjang dibandingkan dengan betina.

Breeding
Pemijahan dilaporkan berhasil dilakukan dalam akuarium, akan tetapi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Beberapa aquaris menyebutkan bahwa sering kali yang menjadi penghambat adalah faktor umur. Banyak yang menyangka ikan ini termasuk ikan berukuran kecil sehingga sering mencoba dipijahkan pada usia yang sebenarnya belum dewasa. Ikan dengan panjang 15-20 cm dalam akuarium boleh dikatakan sudah matang untuk dipijahkan. Beberapa hobiis melaporkan bahwa botia betina mengandung terlur setelah mencapai panjang tersebut. Botia termasuk dalam golongan egg layer.

Ikan Botia sangat banyak sekali jenisnya bahkan mungkin terbanyak di antara species ikan hias yang lainnya namun beberapa jenis Botia yang paling terkenal diantaranya adalah:

* Botia Badut (Chromobotia macracanthus)
Nama lainnya dari Botia Badut adalah Clown Loach, Clown Botia. Merupakan botia yang paling terkenal dan indah dipandang. Mulut ikan ini menghadap ke bawah, tubuhnya belang kuning dan hitam. Botia termasuk ikan yang berumur panjang, diduga bisa puluhan tahun. Dilaporkan botia badut bisa hidup dalam akuarium selama 20 tahun. Panjang bisa mencapai 30 – 40 cm. Botia betina biasanya berukuran lebih besar. Tetapi dalam lingkungan akuarium jarang yang mencapai panjang potensialnya tersebut. Ikan botia jenis ini yang dijual di pasar ikan hias berukuran sekitar 5-10 cm.

* Botia Macan (Syncrossus hymenophysa)
Botia macan disebut juga Tiger Loach dapat tumbuh sampai 25 cm, mulut lancip dan mempunyai duri yang dapat membuka dan menutup dibagian rahang sampingnya. Warna belang-belang vertikal dan keperakan. Distribusi dan habitat alam terdapat di Indonesia yaitu di Sumatra dan Kalimantan. Botia macan termasuk ikan pendamai, pemakan dedritus, cacing, zooplankton dan berbagai hewan kecil yang terdapat di dasar sungai/danau. Ikan ini suka berada di dasar mengaduk-aduk substrat untuk mencari makanan. Bila dipelihara sering membenamkan diri di dasar pasir. Botia macan dijual dengan harga sedang.

* Botia Morleti (Yasuhikotakia morleti)
Botia Morleti ini hanya dapat tumbuh sampai ukuran 10 cm paling kecil diantara botia botia lainnya, mulut lancip dan mempunyai duri yang dapat membuka dan menutup dibagian rahang sampingnya. Warna abu-abu keperakan dan mempunyai corak vertikal hitam tebal dibagian pangkal ekor. Habitat aslinya terdapat di sungai Mekong, Chao Phraya dan sekitar perairan Thailand Sedangkan di Indonesia sendiri hanya terdapat di pasar ikan hias.

* Botia India (Botia lohachata)
Dikenal di dunia ikan hias dengan nama Reticulate Loach yang berasal dari India. Ikan ini dapat tumbuh sampai 15 cm, mulut lancip dan mempunyai duri yang dapat membuka dan menutup di bagian rahang sampingnya. Warna belang tidak teratur seperti corak batik. Botia India termasuk ikan pendamai, pemakan dedritus, cacing, zooplankton dan berbagai hewan kecil yang terdapat di dasar sungai/danau. Ikan ini suka berada di dasar mengaduk-aduk substrat untuk mencari makanan. Bila dipelihara sering membenamkan diri di dasar pasir. Botia macan dijual dengan harga sedang.

* Botia Myanmar (Botia kubotai)
Sering disebut juga Angelicus Loach habitat asalnya berada di sungai-sungai Burma (Myanmar). Dapat tumbuh sampai 13 cm (5 Inchi). Botia Myanmar memiliki bentuk tubuh yang khas, bentuk tubuh yang memanjang, punggung yang agak melengkung, memiliki kepala yang tajam dengan mulut ke arah bawah dari tubuhnya dan dikelilingi oleh beberapa duri yang berfungsi untuk mencari makanan berbentuk substrat. Botia myanmar mempunyai warna tubuh cokelat dan emas. Ikan ini merupakan ikan pendamai bahkan lebih pendamai daripada sepupunya yaitu botia badut. Walaupun demikian mereka suka bertengkar di antara jenis mereka sendiri untuk menentukan siapa yang berkuasa.

Sumber :
http://zonaikan.wordpress.com/2012/08/09/variasi-jenis-ikan-botia/

Monday, August 12, 2013

Budidaya Sawi Putih dan Cara Menanam Sawi

Iklim
Untuk melakukan budidaya sawi putih ini kita harus mengetahui terlebih dahulu keadaan iklim yang cocok untuk pembudidayaan, karena keadaan iklim ini salah datu faktor awal atau utama untuk keberhasilan perkembangan budidaya sawi putih ini ke depannya.

Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan sawi putih ini yaitu antara 19°C - 21°C. Suhu udara yang terlalu tinggi dari batas yang telah ditentukan akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman sawi dan tidak akan tumbuh dengan sempurna.

Kelembaban udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi putih yang optimal berkisar antara 80% - 90%. Kelembaban udara diatas 90% akan berdapat negative terhadap tanaman sawi putihaa, tanaman akan mengalami pertumbuhan yang tidak sempurna, tinaman tidak subur, kualitas daun jelek, dan apabila pemnanam ditujukan untuk pembenihan maka produksi biji pun rendah.

Curah hujan yang baik untuk tanaman sawi putih ini ialah 1000-1500 mm/tahun, dan perlu diketahui, bahwa tanaman sawi tidak menyukai air yang berlebihan atau menggenang.

Tanah
Tanah yang baik untuk media budidaya tanaman sawi putih ini yaitu, yang subur, tanah, gembur, memiliki kedalaman yang cukup dalam, dan tanah mudah mengikat air. Permukaan tanah yang memiliki ketinggian 1000m dpl sangat cocok untuk tanaman ini.

Waktu Yang Tepat Uuntuk Penanaman Sawi Putih
Sawi putih akan lebih baik ketika mulai penanamannya pada akhir musim penghujan dan memasuki musim kemarau, biasanya bertepatan pada bulan Maret – April. Apabila penanaman dilakukan pada musim penghujan, hal tersebut rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

Lahan
Pertama penyiapan lahan untuk persemaian benih, tempat untuk persemaian yang baik ialah:
1. Tempat harus mendapatkan sinar matahari yang penuh
2. Tempat persemaian harus dekat dengan sumber air yang bersih dan banyak
3. Tempat persemaian harus dekat dengan rumah atau camp supaya mudah diawasi
4. Tempat persemain tidak jauh dari lahan penananam atau kebun
5. Tempat persemaian tidak terkena banjir atau air menggenang
6. Media tanam untuk persemaian harus subur, gembur, dan dapat menahan air dengan baik
7. Tempat persemaian harus bebas dari tanaman pengganggu, seperti rumput, sisa-sisa tanaman lain, dan batu-batu kecil

Bibit tanaman sawi putih dapat ditanam dilahan terbuka atau kebun pada umur 21-30 hari, sedangkan persiapan tanah persemaian 15 hari. Maka, persiapan tanah persemaian harus dilakukan lebih awal berselisih 36-45 hari dari jadwal saat tanam di kebun. Sehingga waktu tanam akan tepat.

Pembibitan
Banyak para petani yang membudidayakan tanaman sawi dengan melalui pembibitan generative (melalui biji). Untuk mendapatkan bibit yang baik maka perlu disemai terlebih dahulu sebelum ditanam di kebun, karena benih yang langsung ditanam di kebun biasanya hasilnya kurang baik.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan benih yang baik:
1. Pilih biji yang utuh yaitu tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat akan sulit tumbuh, kalaupun tumbuh mutunya jelek.
2. Biji sehat, yaitu tidak terserang hama dan penyakit
3. Biji tidak tercampur dengan biji jenis lain
4. Biji tidak keriput, untuk memisahkan antara yang keriput dan tidak, caranya dengan melakukan perendaman, dan biji yang baik akan tenggelam dan yang keriput akan mengapung.

Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah untuk lahan tanam sawi harus sudah diolah 3 minggu sebelum tanaman sawi dipindahkan dari persemaian. Pengolahan tanah dilakukan tiga tahap, tahap pertama tanah dibajak dengan mesin traktor atau manual dengan kedalaman 30-40 cm. tanah yang sudah dibajak dibiarkan selama 1 minggu. Dengan demikian tanah kan mengalami proses pemasaman atau oksidasi.

Setelah 1 minggu lahan diolah kembali pada tahap kedua. Pada tahap ini tanah digemburkan dengan cangkul, supaya tanah menjadi remah, dan sekaligus diratakan. Kemudian tanah dibiarkan lagi selama 1 minggu agar tanah terangin-angin dan terkena sinar matahari.
Tahap ketiga, yaitu tahap penggemburan tanah lagi dengan cangkul tipis-tipis sedalam 30 cm dan sekaligus dilakukan pembuatan bedengan dan selokan.

Pembuatan Bedengan
Ukuran lebar bedengan yaitu 100 cm -120 cmdan panjang 30 cm 40 cm, tergantung varietas yang akan ditanam. Tanaman yang ditanam pada musim penghujan sebaiknya ukuran tinggi bedengan 40 cm agar tanaman terhindar dari genangan air. Sedangkan untuk selokan lebarnya 40 cm. dan pada sekeliling bedengan dibuat drainase selebar 50 cm.

Pemberian Pupuk Dasar
Pemberian pupuk dasar ini biasanya dilakukan berbarengan pada saat pembuatan bedengan. Pupuk yang diberika terdiri dari pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau. Dosis pupuk kandang yang diberikan 10-20 ton/ha. Pemupukan dasar ini bisa juga menggunakan pupuk anorganik Harmony BS1 dan Harmoni P1. Untuk menggantikan pupuk kandang. Penggunaan pupuk cair ini bisa dilarutkan pada air.

Pemasangan Mulsa plastic
Untuk menjaga kualitas tanaman sawi, penggunaan mulsa plastic hitam perak dapat diterapkan. Dengan menggunakan mulsa plastic hitam perak pada bedengan penanaman dapat memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan bididaya tanpa menggunakan mulsa plastic hitam perak.

Penanaman Bibit Di Kebun
Ada beberapa tahapan penanaman sawi putih dilahan terbuka atau kebun, seperti, pemindahan bibit dan seleksi bibit, pengaturan jarak tanam, cara menanam, dan waktu menanam.

Cara memindahkan bibit dari tempat persemaian ke kebun dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan system cabut dan system putaran.

1. System cabut, yaitu bibit dicabut secara hati-hati (pelan), untuk mencegah kerusakan pada akar pada saat mencabut sebaiknya tanah disiram air sedikit hingga cukup basah. Kemudian tanaman ditanam ke dalam lubang tanam yang dipersiapkan di kebun.

2. System putaran, yaitu bibit dicabut beserta tanahnya. Sebelumnya tanah disiram oleh air sampai cukup basah. Setelah itu, tanaman bisa langsung ditanam kedalam lubang tanam yang sudah dipersiapkan di kebun.

Penyulaman
Bibit yang ditanam di kebun tidak semuanya tumbuh dengan sempurna, seperti, tanaman rusak, tumbuh kerdil dan kurus, bahkan tanaman ada yang mati. Tanaman-tanaman yang mengalami gangguan atau mati harus segera diganti dengan tanaman yang baru agar produksinya tetap tinggi. Penyulaman biasanya dilakukan seminggu setelah penanaman.

Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan dilakukan setelah pemupukan dasar yang telah dilakukan pada saat pengolahan tanah. Pupuk yang diberikan pada pemupukan kedua yaitu pupuk organic atau pupuk kimia buatan pabrik. Jenis pupuk yang anorganik diberikan adalah pupuk Nitrogen (N), pupuk Phosphat (P) dan pupuk Kalium (K). jenis pupuk NPK ini sangat penting diberikan, karena untuk menambah kekurangan unsur hara NPK yang terdapat dalam pupuk kandang dan yang terdapat di dalam tanah.

Penyiangan
Proses penyiangan dilakukan supaya tanaman kecil atau rumput-rumput dan gulma tidak mengambil zat-zat makanan tanaman sawi. Ada dua cara untuk melakukan penyiangan ini yaitu proses manual, mekanik dan kimiawi.

Proses manual dapat dilakukan dengan mencabut rumput-rumput dan gulma dengan tangan atau cangkul. Sedangkan proses secara kimiawi yaitu dengan cara menggunakan obat-obatan pembunuh rumput dan gulma. Sedangkan secara mekanik, yaitu pencabutan rumput dan gulma dilakukan oleh mesin.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/02/Budidaya-Sawi-Putih-dan-Cara-Menanam-Sawi.html

Friday, August 9, 2013

Melongok Ikan Botia di Sungai Batanghari

Musim hujan di Sungai Batanghari, Jambi, merupakan masa paling dinantikan oleh para pencari ikan hias botia setempat. Di saat itu ikan hias bernama latin Botia macracantha sepanjang 2,5 cm tersebut keluar dari tempat persembunyiannya. Indonesia termasuk beruntung lantaran bajubang–sebutan botia di Jambi–memiliki sebaran terbatas. Ia hanya dijumpai di sungai dan rawa di Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Nah ikan hias ekspor tersebut yang terbaik berasal dari Jambi.

Sejatinya ikan botia sohor di kalangan penggemar ikan hias seantero dunia lantaran bersosok unik di antara 3 strain botia yang beredar di pasaran seperti B. helodes, B. sidthimunki, dan B. modesta. Anggota keluarga belontiidae itu menawan coraknya. Bentuk tubuh indah, punggung agak membungkuk sehingga sepintas mirip pesawat tempur dari Rusia, Sukhoi. Warna tubuh sawo matang atau kuning dengan 3 jalur hitam mengerucut ke bawah tubuh. Satu garis hitam memotong persis di kepala, lalu di tengah agak melebar, dan berujung di sirip punggung hingga mendekati ekor.

Sirip ekor terbelah menjadi 2 bagian dengan ujung merincing. Warna oranye dengan ujung kemerahan. Dua kumis kecil menghias mulutnya yang runcing. Tepat di bwah mata muncul duri kecil yang digunakan sebagai senjata. Tah heran bila ia dijuluki si mata duri alias thorn eyes. Perilakunya pun unik. Kelompok ikan nocturnal itu selalu merayap di dasar air. Beberapa peternak di luar negeri menjulukinya si perayap lumpur. Keunikan lain, clown loach itu adalah ikan pemalu dan mudah terperanjat dan ketakutan terutama melihat ada gerakan di sekitarnya.

Sampai saat ini ikan botia masih mengandalkan alam. Puncak pencarian biasa berlangsung saat air Sungai Batanghari naik sekitar Maret—Mei. Di saat-saat seperti itu sungai di negeri Angsa Duo bisa menyuplai hingga 2,5-juta ekor botia. Namun di luar bulan-bulan tersebut terutama Agustus—Desember, ikan botia sulit diperoleh.

Di saat musim hujan saat ikan botia melimpah, botia sepanjang 1,5 cm dijual Rp300 per ekor. Sedangkan ekportir melepas US$1 per ekor. Di luar musim, jika beruntung mendapat ukuran serupa, harga jualnya mencapai Rp500 per ekor, eksportir melepas US$3 per ekor.

Nah, botia sebetulnya bisa dipijahkan di luar habitat aslinya agar populasinya di alam tetap terjaga. Cara pemijahannya pun tergolong mudah. Induk ukuran 100—200 g diadaptasikan terlebih dulu. Setelah itu ia disuntik dengan hormon supaya bisa memijah.

Sumber :
http://www.bebeja.com/melongok-ikan-botia-di-sungai-batanghari

Thursday, August 8, 2013

Mengenal Ikan Botia

Ikan botia yang merupakan salah satu ikan kebanggaan Indonesia yang diekspor ke luar negeri, dapat ditemui di perairan batang hari jambi dan sungai barito di kalimantam yang karakteristik perairannya sesuai dengan habitat ikan botia yang menyukai perairan tenang, gelap dan suka bersembunyi tapi ia tidak menyukai adanya lumpur.

Asal Ikan Botia
Ikan botia yang berasal dari beberapa DAS di Sumatera dan Kalimantan. Penyebaran benih ikan botia di daerah banjiran sepanjang sungai Batang Hari mulai dari terusan sampai ke londerang pada musim penghujan. Penyebaran induk ikan botia mulai dari Muara Tembesi sampai Dusun Teluk Kayu Putih Kabupaten Tebo. Habitat ikan ini banyak dijumpai di perairan yang tenang. Ikan botia hidup di dasar perairan.dan ikan ini yang aktif mencari makan pada malam hari.

Tahukah anda bahwa memelihara ikan botia sungguh sangat mengasyikan. Bagi para hobbis ikan ini indah SEKALI untuk dipandang. Bentuk tubuhnya yang agak pipih dan agak bulat memanjang ditambah pula bentuk perut yang hampir lurus dengan lengkung sirip punggung lebih depan posisinya dibandingkan sirip perutnya dan bersifat anal berpasangan, menambah bentuk eksotika ikan botia sebagai ikan hias. Apalagi adanya empat pasang sungut yang dimilikinya. Sementara Memandang corak warna tubuhnya yang yang memiliki dasar merah jingga kekuning-kuningan dengan balutan tiga garis lebar atau pita hitam yang melingkar di tubuhnya sungguh sangat menyejukkan hati yang memandang. Perlu juga diketahui bahwa ikan ini termasuk ikan yang tidak memiliki sisik. Tetapi hati-hati bila memegang ikan ini karena ia memiliki senjata untuk melindungi diri dari serangan berupa patil di bawah matanya yang tersembunyi dan akan keluar bila ia merasa dalam bahaya karena itulah ia sering pula disebut si mata berduri. Tidak salah bila botia bisa menjadi obat penghilang stress bagi pemeliharanya.

Di alam bebas ikan ini dapat mencapai ukuran 30 – 40 cm sedangkan di akuarium dapat mencapai panjang maksimal hanya 11 – 14 cm saja, berhubugn diaquarium volume tempatnya yang terbatas. ikan botia betina dapat mencapai berat 80 gram setelah dewasa. Sementara jantannya dapat mencapai 40 gram. Umur ikan botia termasuk panjang. Usianya dapat mencapai umur 20 tahun.

Sumber :
http://ikanpeliharaan-ku.blogspot.com/

Wednesday, August 7, 2013

Cara Budidaya Bunga Mawar

Bunga mawar merupakan bunga yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Bunga ini merupakan lambang kehidupan religi dan cinta dalam kehidupan manusia, sehingga sangat banyak digunakan dalam hiasan pernikahan dan dalam acara romantis bersama pasangan.

Bunga mawar memiliki banyak varietas dan aneka warna yang menarik. Seiring meningkatnya akan permintaan bunga ini maka banyak budidaya bunga mawar dilakukan. Budidaya bunga mawar dapat dilakukan oleh siapa saja yang penting rajin dan menyayangi tumbuhan bunga ini. Budidaya dapat dilakukan untuk sekedar hobi ataupun untuk agrobisnis. Berikut tahapan dalam budidaya bunga mawar:

Mempersiapkan bibit.
Bibit bunga mawar bisa didapat dengan berbagai cara diantaranya dengan stek batang, okulasi, mencangkok, dan menanam biji. Untuk pemula yang baru belajar dan ingin memperoleh hasil yang cepat tanpa menunggu lama dapat juga membeli dari penjual bibit bunga mawar dalam polybag yang sudah berumur setengah tahunan. Pemilihan bibit ini sangat menentukan mawar yang akan dihasilkan kelak.

Mempersiapkan lahan dan media tanam.
Persiapan dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada lahan yang telah disediakan, lubang yang dibuat memiliki diameter sekitar 15 cm dan memiliki kedalaman sekitar 35 cm. Kemudian tanam bibit yang telah dipersiapkan pada lahan. Selesai penanaman bibit, bibit yang yang baru ditanam tadi diberi air sampai cukup basah.

Merawat bunga mawar.
Perawatan pada bunga ini diantaranya:
* Penyiangan dari rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar bunga mawar.
* Pemupukan, untuk pemupukan dilakukan secara rutin 3-4 bulan sekali dengan dosis sesuai kondisi tanaman. Pemupukan bisa dengan memberikan pupuk NPK sebanyak 5 gram pupuk/tanaman.
* Penyiraman, penyiraman ini sangat penting terutama pada saat fase pertumbuhan. Penyiraman dilakukan sehari minimal 1 kali dan dilakukan paling baik di waktu pagi dan sore hari saat suhu udara tidak terlalu panas sehingga penguapan air dari tanah kecil.
* Pemangkasan, ini dilakukan agar memperoleh batang yang kokoh, tanaman menghasilkan tunas-tunas muda baru sehingga produktivitasnya meningkat, peremajaan tanaman, dan menjaga tanaman selalu dalam kondisi sehat.

Sumber :
http://duniatanaman.com/cara-budidaya-bunga-mawar.html

Tuesday, August 6, 2013

Adenium Sang Mawar Gurun

Adenium merupakan tanaman hias yang sangat terkenal dan disukai banyak orang. Semua bagian dari tanaman ini indah apalagi bunganya. Bunga adenium sangat indah ada yang berwarna merah, pink, putih, dan kuning. Ada juga yang polos maupun yang bercak-bercak, dengan cara penyilangan kini didapatkan corak bunga adenium yang bermacam-macam. Habitat asli adenium adalah di daerah yang kering dan panas yaitu Afrika Selatan, pantai timur Afrika hingga Somalia, gurun Kalahari, serta Jazirah Arab.

Di Indonesia adenium dikenal dengan kamboja jepang, karena ada kemiripan dengan pohon kamboja. Adenium masih satu keluarga dengan kamboja tetapi ada beberapa perbedaan yang mencolok yaitu kromosom adenium ada 22 buah sedangkan pohon kamboja hanya ada 18 buah sehingga kedua tanaman ini tidak dapat disilangkan. Kamboja dapat tumbuh tinggi dan besar sedangkan kamboja jepang bertubuh relatif kecil sehingga cocok dijadikan tanaman hias. Akar adenium dapat membesar seperti umbi dan berkelok-kelok sedangkan akar kamboja tidak seperti itu.

Adenium juga diberi nama dengan mawar gurun karena adenium dapat tumbuh dan berkembang di daerah gurun yang gersang dan tandus. Adenium atau mawar gurun ini sangat menyukai cuaca yang panas dengan sinar matahari penuh, dan ini cocok dengan iklim di Indonesia. Mawar gurun tidak membutuhkan banyak air, jika ada kelebihan air maka akan disimpan di dalam akarnya dan akan digunakan ketika musim kemarau tiba.

Pada musim hujan kamboja jepang akan menggugurkan daun dan bunganya serta memperbesar bonggolnya sebagai tempat menyimpan air. Sedangkan pada musim panas tanaman ini akan tumbuh dengan subur. Daun-daun mulai bermunculan, sementara itu bunga adenium keluar pada akhir musim hujan dan awal musim panas. Kesegaran bunga adenium ini dapat bertahan hingga 6 hari, walaupun tidak disiram dalam waktu cukup lama tanaman ini dapat bertahan hidup. Kini banyak adenium dengan bunga dan daun yang bermacam-macam, para hobbis berusaha untuk selalu menemukan varietas baru. Bahkan akarnya pun mempunyai nilai tersendiri. Semakin besar bonggol maka akan semakin mahal harganya.

Sumber :
http://duniatanaman.com/adenium-sang-mawar-gurun.html

Monday, August 5, 2013

Pemijahan Ikan Belida

Ikan belida atau Clown knifefish adalah ikan yang berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Ikan yang merupakan keluarga Notopteridae dan bermarga Chitala/Notopterus ini di tanah air hidup di anak-anak sungai besar yang bersebelahan dengan daerah rawa di Sumatera, Kalimantan,dan Jawa terutama Jawa Barat. Di Kalimantan belida dikenal sebagai ikan pipih, di Sumatera dinamakan ikan belido, dan yang berasal dari Thailand disebutikan belida bangkok. Beratnya mencapai 5 kg/ekor dan dikenal sulit memijah.

Ikan belida asal Indonesia dan Thailand cirinya adalah adanya bintik (spot) berwarna hitam berbentuk bulat di badannya dari depan hingga kepangkal ekor. Untuk belida bangkok, ada dua jenis yang beredar di pasaran yaitu yang berwarna abu-abu keperakan dan albino. Keduanya memiliki belang hitam dengan garis tepian putih. Makin banyak belangnya, makin banyak dicari orang. Sebagai ikan hias belida bangkok pernah sangat popular di era 1995–1997.

Kondisi itu kian diperparah dengan adanya perubahan lingkungan alam serta eksploitasi yang berlebihan. Di Sumatera Selatan sampai awal 1980-an, belida masih mudah ditemukan di anak Sungai Musi seperti Sungai Arisan Belida dan Sungai Meriak. Lalu sampai 1998, di Sungai Citarum, Jawa Barat, jumlahnya masih ditangkap hingga 6 ton, tapi setahun kemudian tak seekor pun bisa ditemukan.

Induk dipelihara dalam akuarium berukuran 1,5 x1 x1,2 m dengan ketinggian air 1 m. Dalam pematangan gonad induk diberi pakan berupa udang segar atau anak ikan mas sekitar 5% dari berat badan per hari. Pakan tersebut diberikan dua kali dalam 1 hari yaitu pagi dan sore. Jumlah pakan sebaiknya lebih banyak diberikan pada sore hari, sebab belida sangat respon terhadap pakan yang diberikan menjelang malam hari.

Induk yang bisa dipijahkan jika umurnya sudah berkisar 2–3 tahun atau panjangnya antara 40–50cm. Membedakan induk jantan dan betina yaitu pada induk betina bagian belakang kepala (punuknya) lebih tebal dan ukuran badannya relatif lebih besar dibanding jantan. Alat kelamin berbentuk bulat, sirip perut relatif pendek dan tidak menutupi urogenital. Ketika matang gonad bagian perut membesar dan kelamin memerah.

Sedangkan induk jantan mempunyai ciri sebagai berikut yaitu bagian belakang kepala (punuk) tipis, alat kelamin tipis dan berbentuk tabung, sirip perut relatif lebih panjang dan menutupi urogenital, serta ukuran badan relatif lebih kecil. Pada saat siap pijah, alat kelamin memerah dan bila diurut keluar cairan putih keruh. Belida Sumatera atau Kalimantan siap mijah berukuran berat antara 1,5-5 kg dengan panjang 55cm. Sementara induk belida bangkok sudah bisa dipijahkan berukuran berat ± 0,8 kg dan panjangnya ± 50cm.

Dalam pemijahan ikan belida memerlukan substrat sebagai tempat menempelkan telur. Subtrat yang digunakan berupa batang kayu yang berukuran diameter 15–20cm dan ketinggian ± 20 cm. Di Balai Benih Mandiangin Kalimantan Selatan, proses pemijahan menggunakan subtrat dari papan kayu ulin ukurannya lebar 50 cm dan tinggi 40 cm yang dimasukkan ke kolam induk. Proses ini dimulai dengan pasangan induk matang gonad mulai berdempetan satu sama lain.

SUMBER:
http://jsc.jogjaprov.go.id/informasi/serba-serbi-perbenihan/1063-pemijaha-ikan-belida

Tips Memelihara Ikan Komet

Pemeliharaan ikan hias adalah salah satu usaha agribisnis yang sangat luas dan sangat prospektif di Indonesia. Dengan demikian, dilihat dari semakin banyaknya orang yang menfokuskan usaha pemeliharaan ikan hias ini maka budidaya ikan hias semakin menjanjikan. Salah satu ikan hias yang potensial untuk dibudi-dayakan yakni ikan komet.

Pemilik nama latin Carassius Auratus ini merupakan ikan hia yang memang gampang dalam pemeliharaanya dan dapat dipelihara di akuarium maupun kolam tanah. Karena kemudahannya tersebut, pemeliharaan ikan hias air tawar jenis ikan komet, akhirnya mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang memelihara ikan komet ini.

Ciri ikan komet adalah bahwa ikan komet mempunyai buntut panjang dengan warna cerah, ikan komet mampu menuai popularitas dalam waktu singkat. Dulu peminatn salah satu jenis ikan hias yang namanya dicomot dari nama benda angkasa (Komet Helley) ini sangat banyak, hingga mengalami booming. Lalu, perlahan tapi pasti, pasarnya menghilang. Tapi, kini, entah kapan tepatnya, orang-orang mulai melirik lagi ikan yang dikembangbiakkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 ini.

Di Bandar Lampung, kita dapat menemui pehobi sekaligus pempemeliharaan yang menfokuskan bisnis ikan hias ini, yaitu Abdul Malik (45). Disampaikan olehnya, nilai ekonomis ikan hias lebih tinggi daripada ikan lainnya seperti jenis konsumsi.

Salah satu faktor penting dalam mempemeliharaankan ikan hias ini terletak pada cara pembenihannya. Dengan pembenihan yang berkualitas dan kontinyu akan memberikan hasil yang maksimal dalam pemeliharaan ikan hias ini.

Namun di balik segala kelebihannya, ikan komet termasuk ikan yang sulit ditangani saat pemijahan. Ikan ini termasuk ke dalam kelompok ikan hias air tawar, yang tidak memelihara telurnya. Jadi telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat (landasan).

Sebagai ikan hias tentu saja ikan komet mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan ikan yang dikonsumsi. Misalnya, dilihat dari ekornya, ikan komet mempunyai ekor yang lebih panjang dan indah daripada ikan pada umumnya.

Ikan komet juga mempunyai warna yang bagus yaitu perpaduan antara merah keoranyean dengan putih. "Ikan komet dikenal mempunyai ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan ikan maskoki, karena ia merupakan strain atau keturunan ikan maskoki," jelas pria 45 tahun tersebut.

Perbedaan utama dengan ikan maskoki terletak di ukurannya yg lebih besar dari ikan mas dan adanya tonjolan daging (sungut) kecil di atas lubang hidungnya. Lebih dari itu semua, harga ikan komet relatif murah dibandingkan ikan maskoki, sehingga diminati konsumen ikan hias.

Ikan komet berukuran tak lebih dari sebuah jari orang dewasa. Ukuran paling besar adalah sebesar empat jari orang dewasa. Dalam pemasarannya, yang berukuran dua jari yang lebih diminati para penjual ikan hias. Karena kemungkinan besar hal ini berkaitan dengan ukuran akuarium penghobi.

Karena itu pulalah, ikan komet berukuran dua jari bernilai jual lebih tinggi daripada yang berukuran sejari, walau para penjual ikan hias juga menerima ikan komet seukuran jari orang dewasa. Sekadar informasi, ikan komet sebesar dua jari dijual dengan harga Rp 2.500 per ekor, sedangkan yang seukuran jari hanya Rp 1.000 per ekor. Harga-harga ini merupakan harga dari petani ikan komet.

Sumber :
http://ikanpeliharaan-ku.blogspot.com/2013/05/tips-memeliharaan-ikan-komet.html