Saturday, June 30, 2012

Pachypodium Tanaman Purba yang Langka nan Eksotis

Tanaman hias yang satu ini Pachypodium sebenarnya pernah populer di Indonesia disekitar awal era tahun 1990-an. Tapi entah kenapa baru di awal tahun 2007 peminat terhadap tanaman ini kembali ramai. Padahal di luar negeri, sudah lebih dari 1 abad, para peneliti, para pencinta dan kolektor tanaman langka memburu dan mengkoleksi tanaman yang konon terancam punah ini.

Tumbuhan Pachypodium yang konon dipercaya sudah hidup selama jutaan tahun lalu sebelum era jaman batu, merupakan tanaman yang dapat terus berevolusi dan mampu menyesuaikan diri terhadap habitat di mana ia tumbuh. Sisa tanaman purba yang satu ini tetap bisa bertahan hidup dan lestari sampai sekarang ini telah mampumenarik minat para peneliti dan kolektor tanaman langka sejak akhir abad ke-18.

Spesies-spesies baru dari tanaman Pachypodium terus dilahirkan, karena mampu berevolusi yang terjadi pada tanaman ini terus melahirkan spesies hibrida baru, tidak hanya pada habitat aslinya (Madagaskar), namun juga di seluruh benua di mana tanaman ini bisa tumbuh dan berevolusi. Konon masih terdapat ratusan spesies tanaman Pachypodium yang belum dapat teridentifikasi maupun terklasifikasi.

Sementara ini baru sekitar 25 spesies saja yang dikenal secara luas di dunia. Di Indonesia, yang baru mengenal tanaman ini pada era tahun 1990-an, jenis yang dibudidayakan masih terbatas (sekitar kurang lebih 15 species yang dapat dijumpai di Indonesia) dikarenakan kesesuaian syarat tumbuh maupun terhambat masalah proteksi yang diberlakukan oleh negara asalnya (Madagaskar), maupun negara-negara lain di Afrika Selatan.

Meski demikian ada spesies tanaman Pachypodium amat menarik perhatian para pecinta tanaman hias diIndonesia karena bentuk bonggolnya yang berduri dan bentuk daun dan bunganya yang cantik.

Pachypodium adalah tanaman asli (tanaman endemik) di Pulau Madagaskar, Afrika bagian selatan (Mozambique, Angola, Botswana, Afrika Selatan, Zimbabwe, Namibia, dan Swaziland).

Banyak orang menganggap Pachypodium mirip dengan tanaman kaktus, dan bahkan ada pula yang menganggapnya termasuk dalam golongan tanaman hias palem.

Sumber : http://tanaman.org/

Agar Euphorbia Semarak Berbunga

Bunga-bunga menyelimuti setiap tajuknya. Bentuk bunga unik dan warna ngejreng menambah daya tarik pesonanya. Untuk mendapatkan dompolan bunga euphorbia nan cantik itu ada tekniknya.

Kecantikannya semakin menonjol bila didukung dengan sosok tanaman yang seluruhnya optimal, mulai dari batang kokoh, cabang kompak, dan susunan bunga yang bagus. Wajar bila penampilannya mengundang perhatian, sehingga banyak yang meminatinya.

Apalagi ada kepercayaan, keluarnya bunga dapat menggambarkan nasib dan keberuntungan si pemiliknya. Ingin euphorbia Anda berbunga semarak? Mudah, lakukan 6 P, yaitu pemangkasan, penyiraman, pemupukan, penempatan, penyiangan, dan pengendalian penyakit.

A. Pemangkasan

Pemangkasan dapat dimulai sejak euphorbia dalam masa penyuburan. Tujuannya, untuk membentuk tajuk yang seimbang, sehingga terlihat cantik dan mengurangi penguapan. Patokannya mudah, cabang-cabang yang tepat berada di sisi kiri, kanan, depan, dan belakang sebaiknya dibiarkan, selain itu dibuang saja. Nantinya, tunas baru bermunculan di setiap cabang, sehingga tampak lebih rimbun. Waktu yang pas untuk pemangkasan adalah usai penyuburan dan pembungaan pertama kali. Tepatnya di akhir masa pembungaan pertama. Bunga tua juga harus dipotong untuk memunculkan bunga baru. Bunga mekar selama dua bulan. Setelah itu, warnanya pudar, kusam, dan akhirnya layu.

B. Penyiraman

Agar euphorbia tumbuh prima dan selalu berbunga lebat, sebaiknya deprogram penyuburan-pembungaan-penyuburan-pembungaan, demikian seterusnya. Umumnya, fase penyuburan berlangsung 1-1,5 bulan. Sedangkan pembungaan biasanya berlangsung selama 3-4 bulan. Setelah menjalani masa penyuburan selama 1,5 bulan, sosok euphorbia telah bersalin rupa dengan percabangan banyak dan daun yang rimbun. Itulah saat yang tepat untuk memasuki periode berikutnya, yaitu pembungaan. Saat itu, tanaman membutuhkan air dalam jumlah yang memadai. Penyiraman dapat diberikan setiap hari dengan memakai sprayer atau gembor, agar cipratan air yang keluar halus, sehingga tidak merusak daun dan memuntahkan sebagian media tanamnya.

C. Penempatan

Penyinaran penuh ternyata merangsang euphorbia berbunga lebat. Untuk itulah, sebaiknya letakkan pot euphorbia di tempat terbuka dengan sinar matahari penuh dan sirkulasi udara di sekitarnya bagus. Hasilnya, sejak dipindahkan selama seminggu akan muncul bunga-bunga di sela-sela tajuknya. Sebulan kemudian, bunga-bunganya muncul serempak menyesaki setiap daunnya.

D. Penyiangan

Senantiasa menjaga kebersihan adalah salah satu cara agar euphorbia tumbuh subur dan berbunga lebat. Pasalnya, rumput atau tanaman liar lain yang biasanya tumbuh di media tanam akan menjadi pesaing euphorbia dalam penyerapan hara. Bahkan tanaman itu bisa jadi vector atau tempat bersembunyi hama dan penyakit, seperti serangga atau kutu. Untuk itulah gulma harus dicabut, sementara daun yang rontok sebaiknya segera dibuang.

E. Pemupukan

Agar berbunga lebat, euphorbia membutuhkan unsure hara dalam jumlah memadai. Ketika tanaman dipindahkan ke tempat terbuka, berikan pupuk majemuk dengan kadar N rendah, sementara P dan K tinggi. Merknya bermacam-macam, seperti Growmore, Hyponex atau Gandasil. Dosisnya 1 gram/liter/tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam. Perlakuan ini terus dilakukan seminggu sekali. Tingginya kadar P dan K merangsang euphorbia untuk memunculkan bunga. Baru seminggu disemprot pupuk, tanaman ini pun sudah mulai berbunga. Cara praktis dengan menaburkan pupuk lambat urai (slow release), seperti Dekastar, Magamp, dan Osmocote sebanyak 1-2 sendok makan setiap 3 bulan sekali. Dengan cara ini tanaman dapat menyerap hara setiap saat.

F. Hama dan Penyakit

Euphorbia sebenarnya tanaman hias yang bandel dan relatif jarang terserang hama dan penyakit. Meski demikian, tak ada salahnya Anda waspada dengan kehadiran kutu putih (white flies, mealy bug) dan thrips, karena kehadirannya membuat tanaman ini malas berbunga. Untuk memberantasnya dapat menggunakan insektisida, seperti Metindo, Pegasus, dan Agrimex. Frekuensi dan dosis sesuai petunjuk di labelnya. Penyakit lain yang perlu diwaspadai adalah bakteri Erwinia, penyebab busuk akar yang biasanya muncul di musim hujan. Untuk mencegahnya, lakukan penyemprotan pestisida secara berkala.

Penanaman Tepat Untuk Euphorbia
Kunci keberhasilan merawat euphorbia ada pada media tanam yang baik. Dengan media tanam yang baik, akan membuat tanaman ini tumbuh subur, sehat, akar kuat, batang kokoh, dan rajin berbunga. Untuk itulah, media tanam harus mengandung unsur hara dalam jumlah memadai. Pot sebagai wadah tanam sebaiknya dipilih yang memiliki drainase baik. Setelah itu, baru memahami cara penanaman yang benar. Berikut cara menanam euphorbia dengan benar

* Siapkan pot yang ukurannya sepadan dengan besar-kecilnya euphorbia. Pastikan kondisi pot bersih dan memiliki lubang di bagian dasar untuk membuang kelebihan air.
* Masukkan beberapa potongan styrofoam atau pecahan genting yang jumlahnya asal menutup lubang, karena tujuannya untuk mencegah air tidak menggenang di dasar pot.
* Isi pot dengan formulasi media tanam yang sudah dibuat, jumlahnya kira-kira separuh pot. Taburkan butiran pupuk lambat urai sebanyak setengah sendok makan.
* Ambil bibit euphorbia, lalu bersihkan akar-akarnya. Setelah itu, tanaman siap ditanam.
* Masukkan euphorbia ke media tanam dengan posisi tegak. Pastikan akar menyebar merata dan tidak saling melilit atau menumpuk satu dengan yang lainnya.
* Isi media tanam hingga penuh, lalu siram air sampai media tanam terlihat padat. Letakkan bibit di lokasi teduh dan aman dari gangguan.

Selamat mencoba.



Sumber : http://tabloidgallery.wordpress.com/

Thursday, June 28, 2012

Pedoman Perawatan Burung Branjangan

Pedoman Perawatan Umum
Tempat:
Branjangan bisa dipelihara dengan sangkar bulat diamter 25-30 cm dengan panjang atau tinggi antara 60 cm sampai 100 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dari batu apung dan bagian dasar sangkar diberi bubukan batu bata atau tanah kering yang diayak.

Usahakan pembuatan bubukan dari batu bata yang lunak. Hancurkan, kemudian disaring. Kalau tidak disaring apalagi batu batanya keras, bisa merusak bulu/tubuh burung. Bisa jugta menggunakan debu (tanah yang bersih yang dikeringkan dan dihancurkan halus/disaring).

Pakan:
Sama dengan burung lain pada umumnya, branjangan memerlukan menu pakan yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari vitamin B) dan Ca-D.

Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.

Yang termasuk mineral yang diperlukan burung branjangan adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Pedoman Perawatan Harian :
• Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan dengan cara disemprot dengan sprayer asal terlihat basah. Sebelum disempot, bersihkan kotoran yang tercampur dengan bubukan batu bata. Kemudian ganti atau tambahkan pakan branjangan berupa biji-bijian seperti milet, canary seed, jewawut, dan gabah.
• Bersihkan wadah air minum dan berikan air matang yang sudah dingin sebagai air minum.
• Berikan jangkrik kecil sebanyak 2-3 ekor pada cepuk EF. Setiap tiga hari sekali, bisa ditambahkan kroto sebanyak satu sendok teh sebagai EF.
• Penjemuran dapat dilakukan selama 2-3 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran.
• Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut selama 10 menit, lalu gantang di tempat teduh atau di dalam rumah.
• Siang hari sampai sore (jam 12.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
• Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras.
• Berikan jangkrik kecil 2 ekor pada cepuk EF.
• Jam 18.00 burung dimasukkan ke rumah. Burung tidak perlu dikerodong jika Anda ingin mendengarkan suaranya karena burung branjangan juga suka berkicau di malam hari.

Pedoman Perawatan Branjangan Kondisi Drop
• Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
• Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung branjangan lain
• Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
• Berikan vitamin tambahan

Pedoman Perawatan Branjangan Untuk Lomba
Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Pola perawatan dan stelan lomba untuk burung branjangan:
• H-3 sebelum lomba, jangkrik bisa dinaikkan menjadi 4 ekor pagi dan 2 ekor sore.
• H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 60 menit saja.

Pedoman Perawatan dan Setelan Branjangan Pasca Lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

Pola perawatan dan stelan pasca lomba untuk burung branjangan:
• Porsi EF dikembalikan ke stelan harian.
• Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
• Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 60 menit saja.

Pedoman Perawatan dan Setelan Branjangan Mabung
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.

Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.

Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).

Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.

Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.

Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.

Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).

Pedoman Perawatan Branjangan Masa Mabung:
• Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
• Tidak perlu dimandikan.
• Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru.
• Berikan BirdVit yang diberikan tiap hari atau mencampurkan BirdMineral ke dalam bubukan bata di dalam sangkar branjangan.
• Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

Pedoman Perawatan Branjangan yang Macet Bunyi
Jika branjangan mengalami macet bunyi pasca mabung Anda bisa melakukan treatment sebagai berikut:
• Beri pakan undur-undur. Caranya, cari binatang kecil (rata-rata seukuran 1-4 pentol korek api) yang suka berumah di tanah berdebu itu. Ambil 10-15 ekor. Ganti bubukan bata/tanah di sangkar branjangan Anda dan ganti dengan debu tempat asal undur-undur berada; atau ganti dengan bubukan bata yang baru. Sebab saja undur-undur hidup di sana, nanti dia akan bersarang di bubukan bata/debu itu. Branjangan akan mengejar sendiri undur-undur. Selain disebari undur-undur, jangan lupa sebari kroto, sehari sekitar 1 sendok teh.
• Poin nomer 1 bisa dibarengi (tidak mutlak) dengan mempertemukan branjangan macet dengan branjangan yang sedang gacor, agar mudah terpancing dan kembali gacor.
• Untuk bubukan bata, jangan lupa agar burung tercukupi mineralnya, gunakan bubukan bata yang dicampur dengan mineral burung.

Sumber : http://omkicau.com/

Wednesday, June 27, 2012

Wanginya Bisnis Bunga Melati

Sudah tidak asing lagi Bunga Melati dikenal dengan bau yang harum dan wangi. Ternyata tidak hanya baunya saja yang wangi, bisnis bunga Melati juga memiliki prospek yang cukup cerah. Jika anda memiliki hobi berkebun dan memiliki lahan yang cukup luas tentu tidak ada salahnya jika anda mencari penghasilan tambahan dari wangi bunga melati. Bunga melati yang dikenal dalam bahasa asing dengan Jasmine banyak dipakai sebagai bunga tabur maupun karangan bunga. Namun ternyata banyak kegunaan lain dari wangi bunga melati ini.

Dalam dunia industri banyak produk yang telah menggunakan bunga melati misalnya saja minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, dan bahan campuran atau pengharum teh yang kesemuanya itu menggunakan bunga melati. Selain itu bunga Melati memiliki ragam jenis yang sangat banyak, sehingga peluang untuk budidaya semakin besar.

Gambaran pemanfaatan Bunga melati yang semakin luas ini membuat bisnis budidaya bunga melati semakin memiliki prospek yang cerah. Selain potensi pasar dalam negeri, pasar luar negeri seperti Jepang, Korea, Thailand, Taiwan dan Hongkong juga membutuhkan suplai Bunga Melati Indonesia.

Selain itu menurut hasil kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura di daerah setrum produksi Tegal (Jawa Tengah) menunjukan bahwa usaha budidaya bunga melati menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dan layak untuk dikembangkan.

Saat ini sentra penghasil bunga Melati Di Indonesia baru terkonsentrasi pada beberapa daerah saja misalnya di Jawa Tengah yang baru meliputi Kabupaten Pemalang, Purbalingga dan Tegal. Produk Indonesia sendiri baru memenuhi sekitar 2% Kebutuhan Bunga Melati dunia. Anda Tertarik, selamat Mencoba.

Sumber : http://galeriukm.web.id/

Tuesday, June 26, 2012

Mengenal Burung Branjangan

Burung branjangan merupakan salah satu burung kicauan yang pandai menirukan suara burung lain, meskipun sesungguhnya suara alasan (lagu aseli burung itu di alam) hanya terdiri dari tiga potongan lagu utama, yakni “tit” “cek” atau “cik” dan “tir”. Keistimewaan branjangan yang tidak dimiliki burung lain adalah kemampuannya berkicau sembari hovering (terbang di tempat). Di alam bebas, burung ini suka terbang secara memanjat (terus membumbung ke atas) sembari berkicau sampai tidak terlihat, dan tiba-tiba sudah meluncur sampai di tanah.

Habitat

Branjangan memiliki kerabat begitu banyak. Termasuk Alaudidae dengan 75 jenis dalam kerabatnya. Burung ini termasuk burung tanah, yang dalam istilah asingnya ’bushlark’ yang artinya burung semak kecil yang periang. Makanan utamanya biji-bijian, padi, serangga, dan pucuk tanaman muda. Jika sudah musim berkembang biak tiba, pada bulan Maret hingga September, dan masa puncak dari mulai Maret sampai Agustus, branjangan cepat sekali melakukan perkawinan dan bertelur hampir tiap bulan.

Di habitatnya branjangan menyukai tempat-tempat yang kering di kawasan tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, kawasan berbatu karang dan gunung pasir. Biasanya di Jawa jika musim tebang tebu dan musim petik kedelai, branjangan selalu muncul dan membuat sarang di tempat-tempat kering dan bebatuan. Kicauannya yang nyaring dan kadang dengan gayanya yang ngelepr menjadi hiburan tersendiri bagi petani tebu.

Burung branjangan menyukai tempat-tempat yang kering di kawasan tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, kawasan berbatu karang dan gunung pasir. Burung petengger (passerin) di atas batu ini, berasal dari benua Asia dan Afrika. Di Indonesia branjangan mudah berkembang di daerah Jawa, Irian Jaya, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara dan Bali. Salah satu jenis branjangan yang biasa dikenal di kalangan mania burung di Indonesia adalah Mirafra Javanica.

Ciri berdasar daerah asal

Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatra.

Di kalangan penghobi burung Indonesia, branjangan yang populer adalah yang berasal dari Pulau Jawa, khususnya khususnya Jawa Tengah (Petanahan dan Kali Ori) dan Jogja (daerah Wates). Burung dari kawasan ini memiliki ciri-ciri yang disukai penggemar branjangan. Antara lain adalah mental yang baik, body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.

Di Pulau Jawa, branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan. Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini. (jambul patent).

Branjangan dari daerah Sapan jika dilihat dari fisiknya tidak terlalu besar hanya seukuran 12-13 cm. berbeda jika dibandingkan dengan branjangan dari daerah Jawa Tengah yang dapat mencapai ukuran tubuh 12-14 cm. Pola batik burung dari daerah Sapan cenderung berpola lebih gelap dengan corak batik yang berwarna hitam hampir serupa dengan branjangan yang berasal dari daerah NTB dan Sumbawa.

Sementara itu branjangan dari Sri Kayangan, Kulonprogo (Wates) berdaya tarik tinggi karena ciri fisik yang lebih besar dan memiliki warna dan pola batik yang lebih menarik. Sedangkan branjangan dari Nusa Tenggara mempunyai corak warna bulu yang lebih pekat. Ukuran tubuhnya juga tidak sebesar jenis branjangan dari daerah lain, seukuran 10-12 cm.

Ciri jantan dan betina

Ciri-ciri jantan bisa dilihat dari warna tubuhnya coklat agak tajam dan bulunya tebal. Begitu pula warna paruhnya hitam mengkilat. Jika bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak panjang dan lebih gagah.

Branjangan betina warna bulunya agak kusam. Betina juga memiliki jambul, sehingga jangan terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras, namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.

Untuk membedakan jenis kelamin branjangan, bisa juga dilihat dari paruhnya. Pada branjangan jantan, paruh bagian bawah terlihat putih atau terang sementara yang betina terlihat gelap atau hitam atau kecoklatan.

Memilih branjangan

Tidak ada patokan khusus dalam memilih branjangan. Namun seorang penghobi dan juga pedagang burung, Mulyanto di Pasar Ngasem Yogyakarta, mengatakan ciri-ciri branjangan yang baik antara lain bentuk fisiknya atletis, ekor dan badan panjang, mata tajam (menunjukkan petarung), bulu lembut seperti sutra sedangkan paruhnya bagai burung gelatik tapi agak bengkok sedikit ke bawah.

Sumber : http://omkicau.com/

Monday, June 25, 2012

Cara Tanam Bunga Sedap Malam

Sebelum melakukan penanaman terlebih dahulu disiapkan lahan yang telah dipasang Mulsa Plastik Hitam Perak, adapun cara memasang MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) antara lain dengan menarik kedua ujung MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) ke masing-masing ujung bedengan arah memanjang. Kemudian dikuatkan dengan pasak bilah bambu berbentuk "U" yang ditancapkan di setiap sisi bedengan. Berikutnya tarik pula lembar MPHP ke bagian sisi kiri kanan (lebar) bedengan hingga nampak rata menutup permukaan bedengan. Kuatkan dengan pasak bilah bambu pada setiap jarak 40 - 50 cm. Bedengan yang telah ditutup MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) dibiarkan dulu selama + 5 hari agar pupuk buatan larut dalam tanah dan tidak membahayakan (toksis) bibit sedap malam yang ditanam.

Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan alat bantu khusus yang terbuat dari potongan pipa besi/kaleng susu yang salah satu permukaannya telah dipotong dan diisi arang panas, berdiameter + 7 - 10 cm kemudian MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) akan berlubang berupa bulatan-bulatan kecil sesuai degan ukuran yang telah disiapkan (ukuran 20 x 25 cm), kemudian disusul dengan penyiapan benih menggunakan karung atau nampan.

Penyiapan benih : karena penyimpanan benih dilakukan dengan dikering anginkan dekat tungku dan biasanya kurang terkontrol dengan suhu udara panasnya kemungkinan besar benih tersebut ada sebagian yang rusak diakibatkan suhu terlalu panas sehingga benih jadi kropos dan umbinya tidak padat, maka perlua dilakukan penyortiran ulang yang bertujuan untuk menyamakan ukuran umbi yang baik sesuai dengan asturan perbenihan.

Cara tanam : Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu lubang tanam disiram hingga kapasitas lapang. Penanaman sedap malam dapat dilakukan sepanjang musim, asalkan tersedia sarana dan prasarana yang dibutuhkan tanaman tercukupi (air, pupuk, dan lain-lain). Waktu yang tepat sebaiknya untuk menanam disesuaikan dengan permintaan pasar/bulan baik yang diperkirakan panennya jatuh pada hari-hari besar (Tahun Baru keagamaan), umur dan waktu bunga bisa dipanen pada tanaman bunga sedap malam sekitar 4 - 5 bulan.

Penanaman dilakukan secara hati-hati agar pada lubang MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) tidak rusak, pembuatan lubang tanam dengan cara mengangkat tanah dengan sendok/garfu kecil sedalam 7 - 9 cm yang telah disiapkan pada MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) pada setiap lubang selanjutnya benih sedap malam dimasukkan sebanyak 1 umbi padatkan pada bagian sisi-sisi umbi. Umbi yang telah dimasukkan diatur tegak dengan arah tunas menghadap ke atas.

Penutupan lubang tanam yang telah diisi umbi menggunakan tanah gembur yang sudah jadi/ menggunakan tanah bekas galian lubang tanam yang sudah tercampur pupuk. Tebal tanah penutup berkisar ± 7,5 cm, yang bertujuan untuk menstabilkan suhu, agar pupuk cepat larut dengan air tanah dan merangsang pertumbuhan umbi. Setelah selesai menanam lakukan penyiram pada lubang tanam/bedengan untuk menjaga kelembaban.

Sumber : http://cybex.deptan.go.id/

Sunday, June 24, 2012

Tips Branjangan Macet Bunyi

Ada beberapa faktor yang bisa membuat burung branjangan ogah berbunyi (macet) baik itu gacor atu ngeriwik. Beberapa penyebabnya antara lain:
• Lingkungan dalam kandang
• Branjangan terkena kutu
• Makanan yang kurang bagus
• Kekurangan mineral atau vitamin
• Burung stress
• dan sebagainya
Untuk mengatasi masalah masalah tersebut dilakukan perawatan yang berkala (terapy) baik dari pengaturan pola makan dan juga pengaturan lingkungan kandangnya

1. Jaga kebersihan kandang
Hal yang paling utama dalam perawatan burung berkicau adalah kebersihan kandang, karena kotoran yang tidak dibersihkan dalam waktu yang lama bisa menimbulkan banyak penyakit baik bagi burung atau bagi pemiliknya sendiri, bahkan juga bisa membuat burung terjangkit bakteri atau menjadi lahan subur buat kutu-kutu berkembang biak.

2. Pembersihan kutu burung
Tanda tanda burung branjangan sudah terkena kutu adalah gelisah, untuk mengobatinya bisa dengan cara
- menggunakan air rebusan daun sirih, disemprotkan ke burung selama 1 minggu setiap pukul 4 sore, dan burung segera dikerodong setelah bulu-bulunya hampir kering (setengah kering)
- menggunakan obat anti kutu yang banyak tersedia di pasar-pasar burung

3. Mengganti Pasir atau batu bata secara berkala.
Pasir ataupun batu-bata yang mengendap lama dalam kandang juga bisa menjadi penyebab tumbuhnya kutu-kutu, telur-telur cacing atau bakteri-bakteri lain yang bisa muncul. oleh karena itulah penggantian media pasir dan bubukan batu bata sebaiknya dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Dalam memberikan media pasir dan batu bata sebaiknya terlebih dahulu pasir harus benar-benar bersih dari kuman/telur cacing dengan cara. Pasir dijemur dahulu di panas matahari atau bisa juga disangrai (goreng tanpa minyak) hal ini untuk mengurangi atau menghilangkan kuman-kuman atau juga telur-telur kutu yang sebelumnya ada dalam media pasir tersebut.

4. Mengganti Air Minuman dan Pakannya setiap hari.
Air minum yang sudah berlumut bisa menjadi sarang kuman, oleh karena itulah segeralah mengganti air minumnya dengan air bersih minimal 1 hari sekali begitu juga dengan makanannya.

5. Digantung di tempat yang tinggi
Jika branjangan masih mogok berbunyi sementara pola rawatan sudah dirasa benar coba gantung branjangan di tempat yang lebih tingi, misalnya dikerek atau digantung di loteng jika rumah anda bertingkat.

6. Pemberian Pakan hidup
Pemberian pakan hidup semisal jangkrik yang kakinya terlebih dahulu dipotong, atau undur-undur bisa membuat branjangan lebih aktif bergerak karena mengejar-ngejar binatang buruannya tsb.

7. Pemberian belalang sawah
Belalang sawah adalah pakan utama dari branjangan, jadi rutinlah memberikan belalang sawah ini setiap 3 ekor P/S. NB: Belalang sawah/simet pilh yang kecil.

8. Pertemukan dengan burung betina atau trotolan
dengan seringnya mempertemukan burung branjangan macet bunyi dengan bureung betina atau trotolan bisa memancing burung untuk berbunyi atau bisa menaikan birahi burung

9. Disemprot Air Halus
Mandikan Branjangan secara rutin, setiap 2 atau 3 hari sekali, bila cuaca panas. Penyemprotan secara halus, dan bila burung menyukainya akan mengepak ngepakan sayapnya.

10. Penjemuran
Di habitatnya Branjangan kuat hidup di panas yang terik, jemurlah selama beberapa jam dan jika burung terlihat bersembunyi di balik pakannya atau terlihat menghindari panas berarti sudah waktunya diangkat dan digantung ditempat sejuk.

Sumber : http://burunglokal.blogspot.com/

Segudang Manfaat Dari Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria)

Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan Lidah Mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.

Sansevieria punya banyak kelebihan, seperti mampu bertahan hidup pada rentang waktu suhu dan cahaya yang sangat luas, sangat resisten terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok dan dapat menyerap radiasi barang elektronik. Beberapa polutan yang di serap oleh Sanseviera.

Keistimewaan :
* Sansevieria merupakan jenis tanaman dengan tingkat penyerapan paling tinggi.
* Perawatan tanaman yang murah
* Selalu mengeluarkan zat O2 tanpa menghasilkan zat CO2 sehingga cocok di taruh didalam ruangan.

Manfaat :
* Biasa dimanfaatkan sebagai pagar rumah
* Negara Jepang telah memanfaatkan serat tanamannya sebagai bahan pembuat kain dan kreasi anyaman
* Tanaman ini menghasilkan wewangian saat sore hari terlebih ketika berbunga. Lidah mertua digunakan sebagai bahan parfum di beberapa negara maju
* Bisa dijadikan bahan obat diantaranya;
a. Getah: Dapat digunakan sebagai obat antiseptik
b. Akar : Dapat dimanfaatkan sebagai penyegar rambut/tonik dan obat wasir
c. Daun : Bila dibakar dapat menyembuhkan sakit kepala,Bila direbus sebagai obat diabetes
* Bisa mereduksi radiasi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi maka, baik jika tanaman ini ditaruh disamping komputer atau televisi.

Perawatan Tanaman :
1. Tanaman ini bisa hidup dengan paparan sinar matahari maupun di dalam ruangan. Tapi bilaingin di simpan dalam ruangan, jangan lupa dijemur seminggu sekali agar tanaman tetap segar.
2. Penyiraman hanya perlu dilakukan 1-2 kali seminggu. Terlalu sering menyiram justru akan membuat tanaman ini dihinggapi bakteri. Ketika menanam juga pilih media tanam (tanah, sekam bakar, pasir malang dan pakis)
3. Pemupukan lidah mertua biasanya menggunakan pupuk yang tingkat penguraiannya lambat seperti(osmocote, dekastar dan megamp)

Ternyata tumbuhan Sansevieria ini yang perawatannya super mudah memiliki manfaat yang segudang. Ayo, tanam “Lidah Mertua.”[amd]

Sumber : http://matoa.org/

Friday, June 22, 2012

Budidaya Kaktus Mini

1. Sejarah Kaktus
Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.

Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh.

Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh. Namun kaktus generasi ”anyar” ini tumbuh dengan bentuk yang lebih pendek dari moyangnya tadi. Kaktus bentuk pendek itulah yang sering kita jumpai pada masa kini.

Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.

Wilayah hidup kaktus amat beragam. Dari daerah pantai yang mengarah ke laut, hutan belantara sampai ke gunung berbalut es macam Pegunungan Andes. Jadi, bukan hal aneh bila bertemu kaktus pada ketinggian 3000 – 4000 m dpl.

Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Contoh adaptasi ini bisa dilihat dengan jelas. Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun. Perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air. Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh.

Dalam hal penyebaran, burung pemakan buah kaktus dianggap berjasa menebarkan benih ke segala tempat di belahan dunia. Walau begitu, manusia tetap diakui sebagai faktor utama dalam menyebarluaskan tanaman berkeping dua ini. Peran itu bisa dilihat ketika mereka melakukan perpindahan tempat, kaktus tak pernah tertinggal dalam daftar bawaan.

Contoh paling gampang, proses penyebaran kaktus di negeri sendiri. Di Indonesia, kaktus masuk lewat tangan-tangan pemerintahan jajahan Belanda. Bule-bule asal negeri kincir angin itu yang pertama kali dan membudidayakan bibit kaktus. Mulanya pemerintah Belanda mendatangkan kaktus jenis duri entong (Cereus Peruvianus) dan kaktus duri gambas (Opuntia Monocantha) sebagai makanan ternak.

Majunya teknologi pertanian membuka lembaran baru dunia tanaman, termasuk kaktus. Teknologi mutakhir seperti kultur jaringan menghasilkan bibit baru dengan mutu prima dan seragam. Silangan antar jenis, menghasilkan varietas kaktus yang kian beragam. Teknik grafting atau sambung kaktus lebih mempercantik penampilan. Singkatnya, bagi Anda yang ingin menanam kaktus kini banyak pilihan jenis dan cara menanam.

2. Cara Menanam dan Perawatan
Memperbanyak Kaktus

Kaktus bisa dikembang-biakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang meperbanyak dengan biji. Walaupun sedikit rumit, cara ini masih tetap dilakukan. Pertama biji kaktus harus dikeringkan, direndam dalam air hangat baru disebar dalam media semai yang biasanya berupa pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah kompos. Setelah kaktus berumur setahun dan mempunyai panjang 4-5 cm, kaktus sudah bisa dipindahkan ke media tanam.

Cara yang paling mudah memperbanyak kaktus dengan setek batang. Jika dilakukan dengan cara yang benar, steak paling rendah risiko kegagalannya. Pilih batang kaktus yang tidak terlalu tua atau muda. Potong dengan pisau tajam sepanjang 6 cm. Biarkan 7 - 10 hari di tempat yang sejuk agar luka mengering. Proses berikutnya tinggal menanam di media tanam. Perlu diperhatikan, untuk jenis kaktus bulat atau beruas, pemotongan sebaiknya dilakukan tepat pada bagian ruasnya. Bekas potongan pada tanaman induk biasanya akan tumbuh tunas baru yang siap menjadi bibit setek baru.

Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru, grifting juga menciptakan dua jenis tanaman dari due kaktus yang berbeda sehingga mempercantik penampilan.

Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus atau opuntia ficus indica bisa digunakan karena kuat perakarannya. Proses sambung kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar menempel sempurna.

Ada banyak cara sambung kaktus, namun metode sambung rata dan sambung serong paling banyak dilakukan. Prosesnya hampir sama, potong rata atau serong batang induk dan batang atas dari jenis yang berbeda. Cara cepat tempelkan dan perkuat dengan tali rafia atau benang. Sambung kaktus terlihat berhasil jika terjadi pertumbuhan pada batang atas dan tali pengikat bisa dilepas.

Menanam & Perawatan
Tanaman dari keluarga Cactaceae ini memang unik. Biasa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Usianya juga bisa mencapai puluhan tahun, namun bisa mati dalam sekejap jika salah perawatan.

Singkatnya, menanam dan merawat kaktus perlu ketelatenan karena tanaman ini sangat rentan terhadap penyakit. Umumnya kaktus menyukai media yang porus (tidak mengikat air). Gunakan pasir halus, pupuk kandang, tepung tulang dan sekam dengan perbandingan 20:40:10:30. Setelah diaduk rata, media ini dikukus atau di sangrai agar mikroorganisme pembusuk mati.

Batang kaktus dilapisi jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan, kondisi ini menjadikan kaktus mampu menyimpan air dan tahan kekeringan.
Meski begitu, kaktus tetap perlu air untuk bertahan hidup. Penyiraman sebaiknya dilakukan 3 minggu sekali atau 1 bulan sekali, raba media tanam, jika sudah kering berarti kaktus harus disiram. Perlu diingat, air harus ber-pH normal, tidak mengandung garam atau asam yang dapat menyebabkan kebusukan.

Kaktus sangat suka bermandi cahaya matahari langsung, jika Anda menaruh kaktus di dalam rumah, keluarkan setiap 1 minggu sekali dan letakkan di tempat yang terkena matahari langsung selama 2-3 minggu. Kaktus juga pantang kena air hujan berlebihan.
Agar kaktus tampil prima perlu dilakukan pemupukan 4 bulan sekali. Beri pupuk tulang atau pupuk ikan dengan P dan Ca tinggi. Jangan memberi pupuk urea yang dapat mengakibatkan kebusukan.

Bila kaktus sudah terlalu besar atau sebaliknya lambat pertumbuhannya lakukan pemangkasan akar atau ganti medianya. Hama kaktus umumnya cendawan jenis phytophthora infestans, kutu wol (dactylopius tomentosus), kutu lilin (Pseudococcus Longispinus), tungau dan keong tanah. Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida, bakterisida secara berkala.

3. Jenis dan Manfaat
Jenis Kaktus

Lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Dari 100 an marga, kaktus dikelompokan menjadi 3 suku : Preskioidea, Opuntodeae, Cereoidea.
Jenis Preskioidea biasanya mempunyai daun dan berduri. Bentuknya bisa berupa pohon semak hingga tinggi 10 meter.

Karakteristik opuntodeae lain lagi, kelompok ini memiliki batang beruas. Bentuknya bulat telur, pipih, memanjang atau berupa semak. Adakalanya berdaun namun mudah gugur. Opuntodeae juga memiliki areole yang berduri.
Jenis terakhir, Cereoidea paling banyak dijumpai. Bentuk batangnya beragam dan sekulen (banyak mengandung air). Sebagian jenis ada yang menyerupai silinder, beruas, bulat, bahkan memanjang. Jenis ini tidak memiliki daun dan areolenya ditumbuhi aneka bentuk duri.

Manfaat Kaktus
Jenis kaktus tertentu seperti Hylocereus undatus ternyata dapat berbuah dan bisa dimakan. Salah satunya buah naga yang bercitarasa manis, asam dan segar.
Dibalik aroma segarnya buah naga kaya manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah. Buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, karbohidrat dan tinggi serat yang dapat memperlancar proses pencernaan dan mampu pengikat zat karsinogen penyebab kanker.

Selain itu, kaktus dimanfaatkan sebagai kaktus hias dengan berbagai macam jenis dan ukuran. Berikut ini adalah contoh dari berbagai macam kaktus hias :
Kaktus Mini
kaktus mini dengan tinggi tanaman sekitar 6 cm. Panjang masing-masing tunas 3-4 cm. Unik, cantik, look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja kerja, tamu dan ruangan indoor atau outdoor.

Cleistocactus Strausii
Cleistocactus Strausii adalah kaktus mini dengan tinggi sekitar 7 cm. Kaktus ini cukup unik, cantik, look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja kerja, tamu dan ruangan indoor atau outdoor.

Lenning sp
Lenning sp adalah kaktus yang unik dan imut dengan tinggi sekitar 10 cm dengan diameter batang 3-5 cm tidak berbahaya, cocok untuk ditaruh di segala bentuk tempat dan ruangan.

Cleistocactus Strausii var.
Cleistocactus Strausii var adalah kaktus yang memiliki tinggi sekitar 25 cm. Mudah perawatannya, cukup disiram 1 kali seminggu, atau 2 minggu sekali

Kaktus mini
Tinggi tanaman sekitar 7 cm. Unik, kepala kaktus seperti bintang cantik, look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja kerja, tamu dan ruangan indoor attau outdoor.

Lobivia Oganmaru
Lobivia Oganmaru adalah kaktus mini dengan Tinggi sekitar 5 cm.Unik, cantik, look fresh, dengan warna kuning alami yang mencolok cocok untuk ditaruh di atas meja kerja,tamu dan ruangan indoor atau outdoor

Mamill cactus
Mamill cactus merupakan kaktus mini dengan Tinggi sekitar 7 cm.Unik, cantik,look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja kerja, tamu dan ruangan indoor attau outdoor.

Melocactus
Jenis kaktus yang tumbuh didaerah panas dengan penampilan yang nyentrik. Duri-duri yang panjang tidak membuat penanamnya tertusuk karena duri itu cukup lemas begitu kita sentuh. Kecuali pada duri-duri kecil yang cukup keras. Tidak seluruh tubuh dari melocactus ini berduri, melainkan hanya pada bagian sudut-sudut yang ada diluar.

Sumber : http://blogpakdani.blogspot.com/

CARA MEMBUAT PAKAN LELE DARI AMPAS TAHU

Dalam usaha Budidaya lele ini, kami berusaha membuat ramuan organik yang berbahan dasar "Ampas Tahu" dengan tujuan agar lele dapat berkembang seperti di habitat aslinya yaitu memakan makanan yang berasal dari bahan organik sehingga ikan lele akan tumbuh sehat dan menghasilkan panenan yang lebih besar daripada ikan lele yang di beri pakan dari bahan nonorganik. Selain itu juga untuk menekan atau mengurangi biaya pengeluaran serta mengurangi menumpuknya limbah dari Ampas Tahu tersebut.
Berikut kami akan ulas dan beberkan teknik pembuatan pakan lele dari "Ampas Tahu". Sebelumnya persiapkan bahan-bahan seperti berikut:
  • Ampas Tahu
  • Prebiotik
  • Tetes
  • Temulawak
  • Ragi tape
  • Obat herbal/hormon
Sedangkan cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
  • Siapkan tong plastik kemudian masukkan ampas tahu (1kg ), ragi tape (2 butir), dicampur jadi satu, lalu tong ditutup dengan plastik dengan rapat. diamkan selama 3 hari dan setiap 12 jam sekali dibuka dan diaduk
  • Setelah 3 hari, campur fregmentasi tadi (Ampas Tahu) dan ragi tape dengan prebiotik (2 tutup), temu lawak ( 5 sendok, cair), tetes (2 sendok), hormon (2 tutup/sendok). 
  • Diberikan lele kapasitas kolam 2000 bibit untuk 1 hari diberikan 4x (pagi, siang, sore, dan malam)
  • Catatan: Takaran diatas hanya diberikan lele umur 2 minggu, untuk umur 2 minggu berikutnya tambahkan 1kg lagi Ampas Tahu dan takaran bahan lainnya sesuai ketentuan di atas.
Demikian yang dapat kami beberkan mengenai cara pembuatan pakan organik dari Ampas Tahu, semoga dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai referensi bagi para pengusaha lain yang membaca artikel ini.

MEMBUAT PAKAN IKAN LELE DENGAN BEBERAPA ALTERNATIF




Membuat Pakan Ikan Lele Dengan beberapa Alternatif


Harga pakan yang tinggi sering kali menjadi kendala bagi petani dalam budidaya lele. Oleh karena itu untuk menyiasatinya perlu digunakan pakan alternatif tambahan.

Penggunaan pakan alternatif ini diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keuntungan panen.
1. Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil kacang kedele=20,00; tepung terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00; dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;








Contoh :
Membuat pakan 5kg
                                            Komposisi %
Tepung ikan                             27%            1.350 gr
Bungkil kacang kedelai              20%            1.000 gr
Tepung terigu                           11%                525 gr
Bungkil kacang tanah                 18%                900 gr
Tepung kacang hijau                  9%                450gr
tepung darah                             5%                250 gr
Dedak/Katul                              9%                 450 gr
Vitamin                                     1%                   50 gr
Mineral                                     1%                  25 gr

2. Proses pembuatan:
Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti pasta, dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%. Penambahan lemak dapat diberikan dalam bentuk minyak yang dilumurkan pada pellet sebelum diberikan kepada lele. Lumuran minyak juga dapat memperlambat pellet tenggelam.
3. Cara pemberian pakan:
- Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.
- Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk pellet.
- Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.

Alternatif lain membuat Pakan Lele
lele adalah hewan scavengger(pemakan bangkai)dan bersifat
omnivora/apa saja dapat dimakan, termasuk saudaranya(kanibal)
(a)
1. dedak halus (karbohidrat)
2. tepung kedelai (protein)
3. tepung jagung (karbohidrat)
4. bekicot (protein)
5. cacing (protein)
6. tepung daun pepaya, lamtoro, (protein dan karbohidrat)
cara membuat
atur aja komposisinya tidak harus semuanya, cukup salah satu dari yang diatas,
1. 1,2,3,dengan porsi 50 :20 :30
2. 1,2,4 dengan porsi 50 :20 :30
3. 1,2,5 dengan porsi 50 :20 :30
4. 1,2,6 dengan porsi 50 :20 :30
cara membuat
1. semua bahan dicampur
2. aduk rata dengan air panas
3. lemparkan ke kolam dalam bentuk basah (untuk satu hari saja)
kalau ingin tahan lebih lama di cetak seperti pelet giling aja dengan gilingan daging and dijemur hingga kering,tahan hingga 3 hari(untuk kapasitas kecil ,1-10 kg perhari)
(b)
1. kalau dekat dengan peternakan ayam potong minta aja ayam matinya terus baker hingga bulunya abis setelah itu lemparkan ke kolam.
2. kalau dekat dengan sawah cari aja belalang yang banyak setelah itu lemparkan hidup2 pasti dimakan sama lele.
3. kangkung.


Alternatif Lain dengan Pakan Organik
Cara membuat pakan lele organik sangat mudah sekali.
Kumpulkan limbah kotoran sapi ke dalam bak yang dicampur air beserta enzim bakteri silanace (sejenis obat untuk penguraian kotoran sapi bisa anda dapatkan di toko pertanian terdekat) untuk mempercepat proses penguraian kotoran sapi. Selang lima hari kemudian, dengan proses aerasi, kotoran sapi yang telah berbentuk cairan siap diberikan ke ikan lele dengan cara di siramkan.

Nah sangat mudah bukan..? Intinya anda harus punya kolam atau bak khusus untuk pembuatan pakan organik seperti keteranga diatas.Di coba saja dulu…anda pasti akan menemukan teori sendiri dari pengalaman anda. Jika anda tak punya sapi, anda bisa mendapatkannya dari para peternak sapi yang ada di sekitar anda. 

Demikian semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

MERAMU PAKAN IKAN LELE


Komponen biaya paling tinggi dalam industri peternakan dan perikanan adalah pakan. Apabila peternak menggunakan pakan buatan dari toko, nilainya bisa mencapai 70% dari seluruh komponen biaya. Saat ini harga pakan buatan sudah sekitar Rp 10.000,- per kg. Karenanya, para peternak lele biasanya memilih menggunakan pakan ramuan sendiri hingga marjin yang diperoleh bisa lebih besar dibanding penggunaan pakan buatan pabrik. Biasanya, para peternak akan meramu pakan yang terdiri dari dedak halus (bekatul) 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung giling 20%, dan ayam broiller mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau ikan rucah yang dibeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung tapioka 5% dan vitamin C serta B Complex. Ayam broiller atau ikan tadi dibersihkan dan hanya diambil dagingnya. Berikut teknik pembuatan pakan ikan lele.

IDENTIFIKASI & PEMILIHAN BAHAN BAKU BUATAN


Dalam membuat pakan buatan untuk ikan, hal pertama yang harus dipertimbangkan, adalah persyaratan bahan baku untuk pakan, yaitu :

  1. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. Bila manusia banyak membutuhkannya, bahan baku ini tidak boleh diberikan kepada ikan.
  2. Bahan baku ini harus tersedia dalam waktu lama, atau ketersediaannya harus kontinyu. Bahan baku yang pada suatu saat ada dan kemudian lenyap, harus dihindari. Padi yang diproduksi secara massal dan nasional, tentu menyebabkan ketersediaan dedak dan bekatul untuk ternak juga melimpah ruah. Sebaliknya untuk bahan baku yang diproduksi secara terbatas, juga akan menghasilkan bahan secara terbatas pula.
  3. Harga bahan baku; walaupun bisa digunakan, tapi bila harganya mahal maka penggunaan bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah tersisihkan. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari manfaat bahan itu, yang merupakan cermin dari kualitas bahan tersebut. Tepung ikan, misalnya harganya memang mahal, tetapi bila dibandingkan dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya, maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.
  4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting lainnya. Walaupun harganya murah, banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu, tetapi bila kandungan gizinya buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat digunakan.


Khusus untuk ikan, pakan buatan yang diberikan dapat dikatagorikan menjadi :
  1. Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang berasal dari hewan yang berukuran renik sampai ukuran beberapa centimeter yang di kultur atau dikumpulkan dari alam; contohnya adalah Artemia, Daphnis dan Cacing Sutra. Pakan alami ini dapat juga berasal dari tumbuhan, misalnya fitoplankton dan daun talas.
  2. Pakan lembek, merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang langsung diberikan kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 – 3 hari dalam lemari pendingin.
  3. Pakan kering lengkap, merupakan pakan berbentuk pelet, "flake" dan "crumble" dengan kadar air rendah sehingga daya tahannya bisa 3 – 4 bulan dan kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.


Bahan Baku Nabati


Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang popular digunakan di Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), seperti yang terlihat pada tabel 1, bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama lysin dan triptofan.

Dedak halus merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak. Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan. Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.

Minyak Nabati. Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan pasokan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati yang digunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau sawit pada umumnya berkisar antara 2 – 6 %

Hijauan Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata sampai batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung ikan. Hijauan yang dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan digunakan harus diolah terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas matahari) tapi tidak boleh merusak warna, lalu penggilingan dan pengayakan.

Bahan Makanan Hewani


Tepung Ikan Berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya beragam, tapi pada umumnya berkisar antara 60 – 70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku nabati. Mineral kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan karena berbagai keunggulan inilah maka harga tepung ikan menjadi mahal.

Tepung Darah Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak digunakan oleh pabrik pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas “religius” dan “dampak kesehatan”. Baik buruknya tepung darah yang digunakan sebagai bahan baku dari segi kesehatan, tergantung pada bagaimana bahan itu diperoleh dari rumah potong hewan. Bila berasal dari penampungan yang bercampur kotoran, tentu bahan ini tidak layak digunakan, tapi bila berasal dari penampungan yang bersih, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai bahan baku pakan

Sisa Potongan Rumah Jagal/Tepung Tulang Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, kemudian dikeringkan dan digiling, di pasaran biasa disebut tepung tulang. Bahan ini dapat digunakan antara 2,5 – 10% dalam formula pakan dan lebih bersifat sebagai pendamping tepung ikan. Bila digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan, karena kalsium akan terlalu banyak sehingga menurunkan selera makan.

Tepung Bulu Terolah diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup dengan tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan normal, setelah itu dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus. Tepung bulu mempunyai energi metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia sebesar 65% dan penggunaannya maksimal 10%.

Gizi Pakan Ikan


Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk kehidupannya, yaitu untuk menghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh. Zat gizi yang dibutuhkan adalah : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air.

  1. Protein
    Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan karena protein nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar dicerna. Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewan-hewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein yang lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 – 60%, dan optimum 30 – 36%. Protein nabati biasanya miskin metionin, dan itu dapat disuplau oleh tepung ikan yang kaya metionin.

  2. Lemak
    Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensial ini banyak terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 – 18%.

  3. Karbohidrat
    Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati. Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 – 50%. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan karnivora biasanya membutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk omnivora kadar karbohidratnya dapat mencapai 50%.

  4. Vitamin
    Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna abnormal, keseimbangan hilang, gelisah, hati berlemah, mudah terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukan lendir terganggu dll. Agar ikan tetap sehat, suplai vitamin harus kontinyu, tapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh ukuran ikan, umur, kondisi lingkungan dan suhu air.

  5. Mineral
    Mineral adalah bahan an-organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisma dan mempertahankan keseimbangan osmotis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang, gigi dan sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium, kalium, klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami biasanya telah cukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam air. Namun pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada proses pembuatan pakan.


Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan penggunaan 150 – 200 ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin, tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air. Sebagai pelezat, pada umumnya dipakai garam dapur sebanyak 2%.

FORMULASI PAKAN IKAN


Metoda Menghitung Kebutuhan Bahan Baku

Sebelum mulai menghitung, harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut bahan sumber protein apabila kadar proteinnya > 20%. Karena harga protein paling mahal, maka yang pertama dihitung adalah protein, sedangkan yang lainnya menyesuaikan, misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang paling mudah adalah menggunakan metoda "Bujung Sangkar". Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan mas dengan 27% protein, dari bahan dedak dan bungkil kedelai. Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak 100 kg, kita harus mencampur dedak : 17/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kg. bungkil kedelai : 18,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg



Kurangi Burung Kacer Yang Birahi Dan Mbagong

Tips Mengurangi Kacer Mbedes
Cara mengurangi Burung Kacer anda yang terlalu birahi, atau sebut saja kacer anda mbagong atau mbedesi, ada banyak cara yang salah satunya akan kita bahas.

Burung Kacer memang burung yang mayoritas banyak penggemarnya juga di kalangan pecinta burung berkicau karena mudah dalam perawatannya dan burung ini dari bahan hingga dewasa sangat gampang atau mudah untuk menjadi bunyi.

Karena mudahnya untuk berkicau sehingga burung kacer ini banyak di gemari oleh para pehobi burung di Indonesia, akan tetapi bila sudah over birahi akan sangat menjengkelkan bagi si pemiliknya.

Ada banyak cara yang mungkin para pecinta Kacer Mania yang sudah mempraktekannya atau mencobanya dan berhasil, tapi perlu juga di garis bawahi, bahwa burung kacer konon katanya memang sudah mempunyai sifat mbedesi atau mbagong dari sononya, artinya memang Burung Kacer sudah mempunyai karakter seperti Mbagong atau Mbedes jika dia Birahi ( maaf jika saya salah ).

Ciri-ciri Kacer yang terlalu birahi yaitu sering bergerak ke samping sangkar sambil mematuki sangkar atau biasanya bertingkah tapi tidak mengoceh sama sekali, atau bisa juga karena terlalu birahi kacer tersebut mencabuti bulunya sendiri, atau kacer birahi terlihat bulunya menggelembung seperti orang bilang kuda lautan.

Tapi berikut ini ada salah satu cara agar Burung Kacer Anda tidak terlalu over birahi sehingga menjadi mbagong atau mbedesi, cara ini bisa anda coba setidaknya mengurangi birahi pada burung kacer anda.

Berikut ini salah satu agar Burung Kacer anda tidak terlalu birahi :

Pada burung Kacer yang terlalu birahi jangan diberikan extra fooding jangkrik, karena pemberian kroto saja sudah dirasakan cukup, Kroto banyak mengandung protein atau zat yang meningkatkan hormon progesteron dan estrogen yaitu hormon dalam tubuh yang mampu memacu birahi burung tersebut.

Tips untuk mengurangi birahi pada Kacer kesayangan Anda yaitu dengan merubah pola perawatan terutama dalam hal pemberian pakan. 

Cobalah tips ini : Mulai hari senin sampai dengan hari jum’at berilah voer yang berkualitas merk boleh apa saja. Kemudian menjelang lomba berika menu khusus yaitu kroto. 

Jika penampilannya masih tetap membandel cukup dibalik saja yaitu : 

Senin hingga jum’at berikan kroto secukupnya kemudian menjelang lomba atau latihan berilah voer berkualitas. Mungkin saja cara ini cukup manjur dan konon katanya sudah banyak terbukti oleh para kacer mania.

Dalam kasus seperti ini proses penjemuran tidak terlalu berpengaruh. Jadi untuk penjemuran waktunya biasa saja.

Namun jika Kacer anda yang kondisinya terlalu birahi, sementara waktu bisa diistirahatkan atau diasingkan terlebih dahulu itu akan lebih baik, dan kalau bisa dimasukkan ke kandang umbaran dengan mengontrol porsi EF nya sampai kondisi kelihatan normal kembali, dan bisa dicoba latihan dengan beberapa burung kacer 4-5 burung, dan jangan dilombakan dahulu karena untuk menangani kacer ( mbagong/mbedesi ) dibutuhkan ekstra kesabaran bagi perawatnya. 

Dan apabila Burung Kacer anda ingin Tampil Berjaya kembali, maka bersabarlah menghadapi kacer ( mbedesi / mbagong ), niscaya kacer jagoan anda akan kembali Tampil Bagus di Lapangan “ kalau tidak sabar bukan kejayaan yang kita dapat, bisa-bisa kacer jagoan anda akan pindah ke tangan dingin orang lain, dan tentunya kita akan sulit untuk mencari gantinya. 

Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat menjadi masukan untuk Anda khususnya kicau mania yang memiliki burung Kacer.


Thursday, June 21, 2012

Tips Merawat Burung Branjangan

PROBLEM UTAMA BRANJANGAN
1. Mabung tidak segera tuntas
2. Sehabis mabung tidak segera bunyi
3. Bulu mudah rontok

1. Mabung tidak segera tuntas:
Branjangan yang proses mabungnya terlalu lama disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan bulu baru.

Berbeda dengan kenari misalnya, branjangan tidak suka “ngemil”. Artinya, proses mabung menjadi lamban karena tidak cukup energi untuk mendorong pertumbuhan bulu secara cepat.

Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins. Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein).

Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu.

Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.

Untuk menyediakan jenis protein yang diperlukan branjangan, bisa kita sediakan BirdVit dan/atau BirdMolt. Kedua multivitamin ini tidak hanya membuat burung fit, tetapi juga mendapatkan asam amino yang cukup untuk pertumbuhan bulu.

2. Sehabis mabung tidak cepat bunyi
Disebabkan masa rekondisi burung terlalu lama. Untuk mempercepat rekondisi ini pula bisa diberikan BirdVit untuk rawatan harian selama dan sehabis mabung.

Alternatif lain, Anda bisa menyediakan undur-undur sebagai extrta fooding (EF) branjangan. Cari saja binatang kecil itu (rata-rata seukuran 1-4 pentol korek api) sebanyak 10-15 ekor. Tebar ke ke dalam bubukan bata dan akan menjadi santapan branjangan.

Langkah ini bisa dibarengi dengan mempertemukan branjangan macet dengan branjangan yang gacor, agar mudah terpancing dan kembali bunyi.

3. Bulu mudah rontok
Terutama disebabkan oleh serangan parasit (kutu dan cacing) dan kekurangan mineral.
Pastikan kita menyemprot burung sebulan sekali dengan FreshAves.

Untuk mencegah kekurangan mineral, jangan lupa selalu gunakan bubukan bata yang dicampur BirdMineral sebagai dasar sangkar.

Pola Perawatan Harian untuk burung branjangan:
* Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan dengan cara disemprot dengan sprayer asal terlihat basah. Sebelum disempot, bersihkan kotoran yang tercampur dengan bubukan batu bata. Kemudian ganti atau tambahkan pakan branjangan berupa biji-bijian seperti milet, canary seed, jewawut, dan gabah.
* Bersihkan wadah air minum dan berikan air matang yang sudah dingin sebagai air minum.
* Berikan jangkrik kecil sebanyak 2-3 ekor pada cepuk EF. Setiap tiga hari sekali, bisa ditambahkan kroto sebanyak satu sendok teh sebagai EF.
* Penjemuran dapat dilakukan selama 2-3 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran.
* Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut selama 10 menit, lalu gantang di tempat teduh atau di dalam rumah.
* Siang hari sampai sore (jam 12.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
* Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras.
* Berikan jangkrik kecil 2 ekor pada cepuk EF.
* Jam 18.00 burung dimasukkan ke rumah. Burung tidak perlu dikerodong jika Anda ingin mendengarkan suaranya karena burung branjangan juga suka berkicau di malam hari.

PENTING:
Bubukan batu bata diganti minimal sepekan sekali. Meski tidak perlu dikerodong setiap malam, branjangan tetap perlu dilatih kerodong agar tidak kelabakan ketika suatu saat kita perlu mengerodongnya.

Penanganan branjangan kondisi drop:
* Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 3 pagi dan 3 sore.
* Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung branjangan lain
* Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari
* Berikan vitamin tambahan

Perawatan dan setelan branjangan mabung
Masa mabung (moulting) merupakan masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total protein yang ada di dalam tubuh burung.

Inilah mengapa selama masa mabung perlu ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.

Bulu-bulu dan selongsong bulu terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins.

Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi keperluan pertumbuhan bulu.

Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk bulu secara sempurna.

Ketika burung mabung, mereka juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan pertumbuhan bulu baru.

Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah mabung ini).

Faktor-faktor yang berpengaruh pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan burung melewati masa mabung.

Hal yang paling utama untuk diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna mungkin.

Untuk menyediakan protein yang diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa ditemukan di dalam daging hewan.

Daging dapat diberikan kepada kebanyakan burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan tumbuhnya bulu secara normal.

Meskipun pada umumnya mabung berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung, khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak rontok (sekadar nyulam).

Penggangu tersebut antara lain:
* Penyakit - Penyakit yang disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu. Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.

* Gizi buruk – Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).

* Kimiawi – penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.

* Stres – Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia. Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan sebagainya.

Apa yang perlu Anda lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?

* Pertama-tama menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
* Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
* Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.

Jika Anda telah melakukan semua hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu berbicara dengan dokter hewan khusus burung.

Pola Perawatan masa mabung:
* Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
* Tidak perlu dimandikan.
* Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru.
* Berikan BirdVit yang diberikan tiap hari atau mencampurkan BirdMineral ke dalam bubukan bata di dalam sangkar branjangan.

Lakukan pemasteran.
Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master. ( contoh master branjangan: ciblek, lovebird, parkit, jankgrik, cucakjenggot dll )

Perawatan branjangan macet bunyi
Jika branjangan mengalami macet bunyi pasca mabung Anda bisa melakukan treatment sebagai berikut:
1. Beri pakan undur-undur. Caranya, cari binatang kecil (rata-rata seukuran 1-4 pentol korek api) yang suka berumah di tanah berdebu itu. Ambil 10-15 ekor. Ganti bubukan bata/tanah di sangkar branjangan Anda dan ganti dengan debu tempat asal undur-undur berada; atau ganti dengan bubukan bata yang baru. Sebab saja undur-undur hidup di sana, nanti dia akan bersarang di bubukan bata/debu itu. Branjangan akan mengejar sendiri undur-undur. Selain disebari undur-undur, jangan lupa sebari kroto, sehari sekitar 1 sendok teh.
2. Poin nomer 1 bisa dibarengi (tidak mutlak) dengan mempertemukan branjangan macet dengan branjangan yang sedang gacor, agar mudah terpancing dan kembali gacor.
3. Untuk bubukan bata, jangan lupa agar burung tercukupi mineralnya, gunakan bubukan bata yang dicampur dengan mineral burung.

Sumber : http://hobiburungkicaumania.blogspot.com/